141.605 Personel Dikerahkan untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru

Kota Palembang184 Dilihat
SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Musi 2024. Acara ini menandai dimulainya operasi pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di wilayah Sumsel.
Menurut Elen Setiadi, operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan dari TNI, Polri, Pol PP, Dishub, dan stakeholder terkait. Mereka akan mengamankan 61.452 objek vital, termasuk gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, dan tempat wisata.
“Kita harus mempersiapkan seluruh rangkaian pengamanan dengan sebaik-baiknya, terutama mengingat potensi pergerakan masyarakat yang meningkat saat Natal dan Tahun Baru,” kata Elen.
Operasi Lilin Musi 2024 juga akan membangun 2.794 posko pengamanan di seluruh wilayah Sumsel. Pj Gubernur berharap posko tersebut dapat memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal bagi masyarakat.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, sedangkan puncak arus balik pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi protokol pengamanan yang telah ditetapkan.
“Saya berharap rekan- rekan dapat mewaspadai berbagai potensi kerawanan baik pada jalur penyeberangan, jalur tol dan arteri, serta kepadatan penumpang pada transportasi umum hingga kepadatan pengunjung di lokasi wisata,” tambahnya.
Selanjutnya, keamanan penyelenggaraan ibadah juga menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam rangkaian pengamanan Nataru. Oleh karena itu, pastikan setiap tempat ibadah telah disterilisasi, lakukan deteksi dan preventive strike untuk mencegah terjadinya aksi teror.
Selain itu, libatkan ormas keagamaan untuk ikut serta dalam kegiatan pengamanan sehingga dapat meningkatkan tenggang rasa dan toleransi beragama. Kita harus mampu menjamin seluruh rangkaian ibadah maupun perayaan tahun baru berjalan dengan aman dan kondusif tanpa adanya gangguan sekecil apapun.
“Berkaitan dengan kejahatan konvensional, lakukan pemetaan dan patroli rutin dengan melibatkan Pam Swakarsa, utamanya pada jam dan lokasi rawan. Selain itu, fasilitas penitipan kendaraan masyarakat pada kantor-kantor kepolisian guna memberikan rasa aman bagi masyarakat yang bepergian dalam waktu lama,” ujarnya.
Kemudian terkait bencana alam, lakukan langkah antisipasi terhadap potensi kerawanan cuaca ekstrem melalui kerja sama dengan TNI, Pemda, BMKG, dan stakeholder terkait. Pastikan kesiapan tim tanggap bencana, tim rehabilitasi dan bantuan darurat pada seluruh wilayah rawan bencana, guna menjamin terlaksananya quick response dalam memitigasi dampak bencana.
Disamping itu, terus lakukan monitoring terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan serta BBM. Pastikan distribusi dan ketersediaannya terjaga secara stabil di masing-masing wilayah.
“Saya ingin tekankan kembali, bahwa keberhasilan pengamanan Nataru merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, terus tingkatkan soliditas dan sinergitas dalam pelaksanaan tugas, karena hal tersebut merupakan kunci utama kesuksesan penyelenggaraan sebuah operasi,” pungkasnya.

    Komentar