Wamentan: Target Lahan Cetak Sawah Baru di Sumsel 150 Ribu Hektare

Kota Palembang314 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Kementerian Pertanian RI menargetkan sebanyak 150 ribu hektare lahan cetak sawah baru di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada tahun 2025 mendatang.

“Hari ini kita lakukan rapat koordinasi optimalisasi lahan sawah dan cetak sawah untuk anggaran tahun 2024-2025. Sumsel ditargetkan optimalisasi lahan rawa 106 ribu hektare dan cetak sawah 150 ribu hektare,” ujar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam kunjungan kerjanya di Palembang pada, Selasa (3/12/2024).

Sudaryono menyebutkan ada 6 Provinsi yang terpilih menjadi lahan untuk program cetak sawah baru, yakni Sumatera Selatan, Kalimatan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat.

Baca Juga :  HK Catat Aktifitas Lalin JTTS saat Libur Nataru 2025 Naik 50 Persen

“Kalau dibandingkan provinsi lain, Sumsel termasuk yang terbesar. Jadi, kami meyakini kultur masyarakatnya yang sudah biasa bertani dan kemudian memiliki lahan rawa yang besar. Itu artinya ketersediaan air bukan menjadi suatu masalah di Sumsel,” imbuhnya.

Ia mengatakan di Sumsel ada 5 Kabupaten yang siap untuk cetak sawah baru yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) seluas 60.895 hektare, Ogan Ilir (OI) seluar 22.684 hektare, Musi Banyuasin (Muba) seluas 31.754 hektare, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 24.238 hektare, dan PALI 10.428 hektare.

Baca Juga :  Kolaborasi Askot PSSI dan Dispora Tingkatkan Sepak Bola Usia Dini di Palembang

“Program itu untuk meningkatkan produksi padi dan menyokong swasembada pangan nasional. Dan program cetak sawah akan melibatkan bulog, yang mana nantinya bulog akan difungsikan untuk menyerap langsung gabah dari petani,” katanya.

Kemudian, ia meyakini Provinsi Sumsel dalam waktu cepat akan menjadi salah satu lumbung pangan utama di negara Indonesia.

“Potensinya itu besar dan itu sedang kita ubah, kita realisasikan potensi itu jadi suatu yang nyata. Jadi, bukan bicara soal potensi lagi tetapi bicara realistisnya,” jelasnya.

Baca Juga :  OJK Sumsel-Babel Dukung Penghapusan Piutang Macet UMKM

Menurutnya, semua pihak harus bekerjasama untuk memanfaatkan lahan kosong dengan baik termasuk untuk membantu swasembada pangan.

“Intinya jangan biarkan lahan itu tidur, karena lahan itu kosong. Semuanya harus kita manfaatkan, kebutuhan pangan kita besar. Tapi ini bukan hanya padi, ada juga kebutuhan jagung, ada kebutuhan kedelai dan lainnya,” ucap dia. (Tia)

    Komentar