TKI Asal Palembang Meninggal di Jepang, Ibu Korban: Tidak Ada Firasat

Kecelakaan50 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Duka mendalam menyelimuti keluarga Tris Risky Akbar Reformansyah (26) di Jalan Silaberanti, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring Palembang.

Risky atau yang akrab dipanggil Kiki, merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengalami kecelakaan kerja saat bekerja konstruksi di Negara Jepang.

Saat dibincangi di kediamannya, Kakak Kandung korban Herci Basepko Lidintama (34) mengatakan, jika dirinya pertama menerima kabar meninggalnya Kiki dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI pada Senin (27/1/2025).

“Saat itu saya sedang nyetir, ditelpon langsung dari Kemenaker RI mengabarkan adiknya mendapatkan musibah dan meninggal,” katanya, Rabu (29/1/2025).

Herci mengatakan jika adiknya sudah sekitar 7 bulan berada di Jepang untuk bekerja. “Sebelumnya dia bekerja di Palembang, kemudian resign untuk mengikuti seleksi program kerja di Jepang, dan lulus, berangkat sejak akhir Juni 2024,” terangnya.

Namun Herci belum bisa merincikan kronologi kejadian yang dialami adiknya tersebut. “Untuk penjelasan terkait kronologi kami serahkan kepada adik yang berada di Bangka. Sebab kami disini masih fokus untuk mengurus kepulangan dan pemakaman jenazah kiki nanti,” jelasnya.

Lanjutnya, pihak perusahaan kini sudah berkodinasi dengan Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Osaka untuk proses pemulangan jenazah. “Diinfokan Sabtu (1/2) jenazah akan diberangkatkan dari Jepang, dan diperkirakan Minggu (2/2) pagi tiba dan akan di makamkan di TPU Mahameru,” tuturnya.

Sementara itu, Cik Imah (55) Ibu Almarhum Risky tak kuasa menahan tangis saat menceritakan tentang anak ketiganya tersebut.

“Tidak ada firasat apapun kalau Kiki akan meninggal, sebab Sabtu dan Minggu sempat komunikasi, dan video call,” ujarnya.

Cik Imah mengatakan awalnya ia tidak percaya akan kabar yang diterimanya. “Saya ditelpon oleh temannya yang sama sama kerja di Jepang, mengatakan jika Kiki mendapat musibah,” jelasnya.

Bahkan dirinya sempat menghubungi keluarga teman anaknya tersebut untuk meminta nomor telpon teman anaknya tersebut.

“Takutnya Hoax, dan sangkin tidak percaya dengan kabar itu, saya tanyakan nomor HP ke keluarga teman anak saya yang menelpon, untuk memastikan apakah benar nomor itu nomor teman anaknya,” ungkapnya.

Ternyata memang benar itu nomor teman anaknya, dan tidak lama dirinya mendapatkan kabar dari anak pertama saya, kakaknya Kiki yang mengatakan jika kiki mendapatkan musibah.

“Saya tidak pernah menyangka kiki akan pergi secepat itu, dia anak baik pak, perhatian sama keluarga,” ucapnya. (ANA)

    Komentar