SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Kasus Pengeroyokan hingga korban meninggal dunia, di Jalan Merdeka tepatnya di depan Rumah Makan Happy, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, hari Minggu (29/5/2022) lalu sekitar pukul 03.30 WIB, berhasil diungkap. Kasus pembunuhan RF (16), warga Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Kecamatan Gandus, Palembang itu, melibatkan tiga tersangka yang masih remaja.
Tiga tersangka berhasil ditangkap Unit Ranmor Sat Reskrim Polrestabes Palembang bersama Unit Reskrim Polsek IB I, Kamis (16/6/2022) sekitar pukul 03.00 WIB. Mereke dijemput langsung di rumahnya masing – masing tanpa perlawanan.
Ketiga tersangka langsung digiring ke Mapolrestabes Palembang oleh anggota Ranmor, dipimpin langsung Kasubnit Opsnal Ranmor, Iptu Jhony Palapa.
Mereka masing – masing bernama Tri Wahyu Rizki alias Wahyu Black (18) warga Jalan Candi Welang, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, M Arfan Zidan Auilansyah (19) dan Ziro Rosiano (19). Keduanya warga Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan IB II, Palembang.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mochamad Ngajib di dampingi Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi mengatakan, benar Sat Reskrim Polrestabes Palembang khususnya Unit Ranmor berhasil mengamankan tiga orang pelaku kita jerat sesuai dengan laporan polisi dengan pasal 338 dan 170 KUHP.
“Motif para pelaku ini mengaku dendam kepada korban. Sebelum hari kejadian korban sempat mengentikan para pelaku di jalan, tetapi saat itu tidak terjadi apa – apa. Diduga dendam dengan korban, saat kejadian pelaku bertemu dengan korban lagi di salah satu cafe di kota Palembang,” jelas Ngajib.
Lanjutnya, di tempat ini pelaku dan korban sempat terjadi cek cok. Di saat korban pulang langsung dicegat dan dihadang oleh para pelaku, “Tiga pelaku dengan menggunakan sepeda motor sambil membawa pedang, celurit, menghadang korban di tempat kejadian perkara (TKP) lalu melakukan pengeroyokan. Ada yang memukul dan menusuk sehingga korban meninggal dunia di TKP, lalu mereka pergi,” ungkap mnya.
Lebih jauh dikatakannya, setelah kejadian Unit Ranmor bersama Reskrim Polsek IB I melakukan penyelidikan. “Pelaku juga terlibat aksi pencurian dengan kekerasan (Curas), Pasal 365 KUHP. Dan sudah ada lima TKP yang sudah kita cek. Alhamdulillah satu tangkapan berhasil membuka perkara atensi lainnya,” ujarnya.
Masih kata Mochamad Ngajib, bahwa kejadian ini sempat viral di media sosial. “Kita awalnya menangkap perkara 365 KUHP, setelah dikembangkan anggota Ranmor ternyata juga pelaku kasus 170 dan 338 KUHP. Dari pengakuan tersangka, ia melakukan aksi begalnya di beberapa tempat, depan kantor DPRD Provinsi Sumsel, depan TVRI dan beberapa TKP lainnya yang masih kita kembangkan,” tambahnya.
Barang bukti (BB) sudah diamankan 1 bilah celurit, 1 bilah golok tanpa gagang, 1 celana jeans pelaku, 1 baju pelaku, dan sepeda motor pelaku. “BB diamankan dari kasus pengeroyokan dan pembunuhan sudah diamankan termasuk ada rekaman CCTV saat kejadian, sedangkan kasus 365 masih dalam pengembangan,” tutupnya.
Sementara itu, tersangka Ziro saat diwawancarai mengakui perbuatannya sudah mengajak kedua temannya untuk mengeroyok korban. “Saya dendam dengan korban, karena pernah menyetop saya didepan lorong kami. Saya membawa pedang dan membacok korban dua kali. Saya juga pernah membegal dua kali di depan DPRD Provinsi Sumsel dan Pakjo,” jelasnya.
Ia pun mengaku, kalau dirinya tidak berniat membunuh korban. “Tidak ada niat mau bunuh, tetapi saat itu korban sempat sembunyi kami tunggu keluar. Saat itulah langsung kami serang,” kilahnya. (Mg02)
Komentar