Survei Pilgub Sumsel, Matahati Diprediksi Tumbangkan HDCU dan ERA

Politik15 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Kandidat petahana pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), terancam tumbang pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Prediksi ini berdasarkan hasil survei yang baru di rilis Litbang Matahati, Sabtu (16/11/2024).

Dalan survei yang baru dirilis tersebut, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel nomor urut 03, Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati), menunjukkan elektabilitas yang sangat kuat.

Matahati unggul dihampir semua segmen pemilih, baik berdasarkan usia, kelas sosial ekonomi, maupun tingkat pendidikan. Survei ini memberikan gambaran jelas tentang kecenderungan pilihan pemilih dalam Pilkada Sumsel 2024.

Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati mencatatkan angka elektabilitas yang unggul di berbagai kelompok usia, dengan capaian terbesar di kalangan Generasi Z dan Y Muda.

Generasi Z (bawah 28 tahun)  dengan elektabilitas mencapai 46 persen, jauh meninggalkan pesaingnya, HDCU 32 persen dan Edy Santana Putra-Riezky Aprilia 22 persen.

Juru Bicara Matahati menerangkan, survei internal yang dilakukan atau dibuat pihaknya secara ril tidak beda jauh dari server lainnya. Dengan arti Matahati masih leading (unggul) di antara Paslon 01 dan 02.

“Jika ada dari pihak Paslon lainnya menyatakan menurut lembaga survei mereka leading itu sah-sah saja, tetapi kita yakin survei dari internal kita bahwa kita masih leading,” tegasnya.

Bahkan, dengan margin error 5 persen, Matahati sudah unggul 46 persen. “Sampai dengan hari ini hasil survei internal kita masih diatas Paslon lainnya,” katanya.

Ada salah satu media menerbitkan dan Permana ragu bagaimana seorang Mawardi Yahya popularitasnya kalah dengan Paslon 02, Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia.

“Kalau untuk kota Palembang mungkin saja, akan tetapi di 17 Kabupaten/kota kita melebihi. Bahkan satu Kabupaten ada 3 sampai 4 kali kita mengulang perhitungan. Inilah keraguan saya terhadap survei tersebut,” ujarnya.

Lanjutnya, pasangan yang paling lengkap yakni 03, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati karena representasi mata pilih di Sumsel ada 33 persen pendatang dan ini telah terwakili oleh sosok Anita Noeringhati. “Inilah yang tidak dibaca oleh Paslon lainnya,” tuturnya.

Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar, saat di wawancarai mengaku jika pasangan 03 unggul dari Paslon lainnya dengan elektabilitas terus meningkat.

“Pada saat debat pertama pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati terkesan sedikit dongree, namun pada debat ke dua matahati mempunyai  ajang pada debat tersebut. Karena kelugasan dan kematangan seorang Anita Noeringhati sebagai politisi, dan paham tentang politik pemerintahan. Sehingga leading dalam debat kedua,” ungkap Bagindo Togar.

Bagindo menambahkan, hal tersebut akan mendongkrak secara dominan terhadap efek ke elektabilitas pasangan ini. “Dengan begitu lugasnya, dominan, dan sangat stabil dalam mempresentasikan beragam tema dan pertanyaan dalam debat,” ujarnya.

Sambungnya, ini menurutnya entry point (nilai tambah) cukup besar terhadap kemampuan dan kapabilitas seorang Anita Noeringhati.

“Elektabilitas tinggi ketimbang Paslon 01 dan 02, khususnya 01 tertinggal jauh. Namun 02 sedikit ada peningkatan kemarin. Sedangkan 03 terlampau jauh mengungguli dengan margin cukup besar,” tegas Bagindo Togar.

Masih kata Bagindo Togar, bahwa jangan percaya dengan adanya survei – survei internal yang terkesan menurut dia seperti media propaganda dari Paslon lain.

“Itu media propaganda penggiringan, kenapa dicontohkan jika kita peka begitu habis debat mereka langsung publis. Istilahnya ngedrive supaya terkendali suara yang diasumsikan mereka, itu tetap bagian dari rekayasa kekinian mereka untuk tetap diasumsikan oleh Publik dalam konteks survei dianggap pemenang,” bebernya.

Padahal, lanjutnya, ngedrive itu menggiring publik. Bagindo Togar menyatakan, kunci pasangan 03 ada di partai Golkar yang sudah terbiasa menggelar pemilu.

“Mohon maaf tidak mengurangi rasa hormat partai lain, Golkar petarung sejati dari jaman Orde Lama, Orde Baru, orde Reformasi. Dan ini sangat menentukan kemenangan Matahati, pasangan Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati, apalagi partai dominan,” katanya.

Menurut Bagindo Togar kunci kemenangan Matahati sudah didepan mata ini setelah pencoblosan tanggal 27 November 2024 yakni di Partai Golkar dan seorang Anita Noeringhati.

“Kenapa? Ibu Anita seorang asli Jawa, Perempuan dan Partai-nya Golkar. Jadi ketiga variabel inilah yang menjadi irisan-irisan besar yang Matahati unggul,” jelasnya. (ANA)

    Komentar