SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Pemerintah Kota Pagar Alam melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) menggelontarkan program subsidi selisih harga kedelai.
Subsidi selisih harga kedelai diperuntukan untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di Kota Pagar Alam, khususnya tahu dan tempe yang bahan bakunya adalah kedelai.
Subsidi selisih harga kedelai bagi industri kecil menengah (IKM) ini berlaku selama 30 hari, terhitung sejak 7 Agustus 2023. Adapun besaran subsidi yang digelontorkan Pemkot Pagar Alam sebesar Rp 5.000 per kilogram dengan batas pembelian 50 kilogram per harinya.
Hal ini digalakkan dengan tujuan untuk meningkatkan stok kedelai bagi industri tahu dan tempe dalam rangka menghadapi kemarau panjang atau el nino, saat ini.
Selain itu selisih harga kedelai ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kedelai untuk industri tahu dan tempe, serta menjaga stabilitas harga tahu dan tempe di Kota Pagar Alam.
Walikota Pagar Alam menyampaikan bahwa Pemkot Pagar Alam akan semaksimal mungkin dapat membantu IKM dalam menjaga ketersediaan dan kestabilan bahan baku pembuatan tahu dan tempe ini.
“Sehingga pelaku IKM dapat selalu memproduksi tahu dan tempe seperti biasanya,” paparnya.
Dirinya berharap, pelaku IKM pembuatan tahu dan tempe tidak merasa terbebani lagi dalam mempertahankan usaha dan memproduksi tahu dan tempe untuk didistribusikan.
“Mungkin jika harga bahan baku mahal pelaku IKM akan merubah bentuk dari tahu ataupun tempe menjadi lebih kecil, dengan adanya subsidi ini harga maupun bentuk akan stabil seperti umumnya,” ungkap walikota.
Kedepannya, kata Walikota, Pemkot Pagar Alam bekerjasama dengan Dinas Pertanian akan mengupayakan membuka lahan kedelai sendiri di Pagar Alam.
“Sehingga Pagar Alam dapat memproduksi sendiri bahan baku dan tidak menggunakan kedelai import seperti saat ini,” ujarnya. (ANA)
Komentar