SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) menaikan status dari siaga menjadi tanggap darurat bencana Karhutla. Ini setelah meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
Berangkat dari hal tersebut, Polres Ogan Komering Ilir (OKI) akan menambah personel untuk memadamkan api di lokasi yang terjadi kebakaran.
“Puluhan personel ini akan di tempatkan di tiap titik lahan yang terbakar,” ujar Kapolres OKI AKBP Dili Yanto, ditemui usai mengikuti rapat Operasi Stop Karhutla Musi 2023 di Polda Sumsel, Rabu (13/9/2023).
“Para personel ini juga akan bekerja sama dengan Satgas Karhutla untuk memadamkan api,” sambung Dili.
Dijelaskan Dili bahwa lokasi yang terbakar merupakan wilayah perairan yang sudah surut dan mulai mengering, sehingga membuat sejumlah personel dan Satgas Karhutla kesulitan menjangkau lokasi.
“Daerah perairan itu sudah mengering dan surut, sehingga tidak bisa lagi diakses menggunakan perahu, akses lain ada. Namun, harus menempuh jarak yang jauh, dan ini memakan waktu cukup lama,” jelas Dili.
Dikatakan Dili bahwa sejumlah personel juga akan melakukan patroli dan penindakan hukum bagi mereka yang sengaja membakar lahan.
“Saat ini sudah ada dua orang yang menjadi tersangka karena membakar lahan secara sengaja, sedangkan satu orang lagi masih dalam pemeriksaan,” terang Dili.
Lebih lanjut Dili mengatakan bahwa kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Kabupaten OKI disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat serta ditambah faktor cuaca panas, sehingga menyebabkan titik api muncul.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan dampak dari pembakaran hutan dan lahan tersebut,” tutup Dili.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan wilayah Sumatera Selatan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten OKI sepanjang Januari-Agustus 2023 sudah mencapai 2.625,0 hektar dengan rincian 1.639 lahan mineral dan 985,9 lahan gambut. (ANA)
Komentar