SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Proses pembangunan Rumah Tani atau Rumah Produksi, Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), melalui suntikan dana BPM livelihood Kementerian PUPR kini telah selesai. Pada hari ini, Rabu (22/12/2021), diresmikan oleh Walikota Pagar Alam, Alpian Maskoni, bersamaan dengan penyerahan alat produksi pasca panen.
Sebgaimana diketahui, Bantuan sarana dari program BPM livelihood tahun 2021 dari Kementrian PUPR RI juga dilengkapi dengan pembangunan 10 unit solar dry atau rumah penjemuran kopi. Sejurus, sarana pendukung peralatan pascapanen pengolahan kopi. Diantarnya mesin rosting, mesin pengemasan, holler, dan lainnya.
Nyimas Suryani, PPK PKP Sumsel MT didampingi Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kota Pagaralam, David Kenedi, mengatakan, ada tiga lokasi mendapatkan bantuan untuk meningkatkan perekonomian di masyarakat ini.
“Pembangunannya tidak sekedar jadi, namun pembangunan salah satu rumah produksi kopi di Pagar Alam terbaik di Sumsel dan kita apresiasi dengan penghargaan. Ini berkat kerja keras para LKM, KSM dan dukungan Disperkim dan Koordinator Kotaku,” ujarnya.
Sementara Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni, mengatakan, sebagaimana diketahui bersama, jika bicara soal kopi, ini adalah sumber penghidupan masyarakat Kota Pagar Alam yang sudah ada sejak zaman belanda dan termasuk menjadi primadona.
“Sehingga dengan adanya program dari KOTAKU seperti rumah produksi ini, akan sangat membantu dan meningkatkan kualitas serta pendapatan petani,” papar Alpian.
Pasalnya, kata Alpian, dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam mengambil posisi, untuk meningkatkan produktivitas kopi, serta memberi ruang sebesar-besarnya terhadap penggiat kopi untuk meningkatkan kualitas.
Menurutnya, bahwa upaya ini pun berjalan, para penggiat kopi di Pagar Alam bermunculan. Dan Pemkot Pagar Alam pun tetap konsisten dengan stek atau sambung pucuk. Tahun 2021 ini, kita pun malah di bantu Pemprov Sumsel melalui Bangub, untuk 1 juta stek kawe.
“Dan ini akan menjadi cikal bakal peningkatan produktivitas serta kualitas Kopi Pagar Alam,” terangnya. (ANA)
Komentar