SUARAPUBLIK.ID, OKI – Para peternak Kambing dan Sapi di sejumlah Kecamatan bagian selatan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), kesulitan mencari rumput segar untuk pakan ternak.
Hal itu mereka alami sejak dua bulan terakhir. Rumput segar di ladang-ladang tempat penggembalaan hewan mulai langka semenjak musim kemarau. Bahkan, kelangkaan rumput pun mulai merata ke sejumlah wilayah.
Kondisi itu diketahui mayoritas terjadi di daerah permukiman warga yang letaknya berada di kawasan dataran tinggi di Kabupaten OKI. Salah satunya di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Teluk Gelam.
Menurut para petani, di awal musim kemarau ketersediaan rumput masih mencukupi. Apalagi, petani masih bisa mencari pakan alternatif alami. Misalnya dengan dedaunan dari semak belukar di kebun penduduk dan hutan jati perhutani.
“Semenjak datangnya kemarau kering beberapa bulan ini, perdu semak belukar mengering. Hal itu membuat saya dan para peternak Kambing dan Sapi lainnya di desa kami sulit untuk mendapatkan rumput sebagai pakan,” ungkap Bayu Sanjaya (30), salah satu peternak Kambing, Senin (4/9/2023).
Dalam menghadapi musim kemarau, kata Bayu, selain kesulitan mendapatkan pakan rumput, ia juga khawatir Kambing peliharaan miliknya bisa terkena penyakit kadas (kurap).
“Musim kemarau seperti ini biasanya Kambing-Kambing bisa terkena penyakit kadas (kurap). Penyakit itu bisa saja membuat Kambing sakit hingga mati. Hal itu dikarenakan banyak polusi debu dan asap dampak dari adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” jelasnya.
Ia berharap musim kemarau ini cepat berakhir dan hujan segera turun supaya tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan air bersih dan rerumputan segar untuk pakan Kambing ternak miliknya. (ANA)
Komentar