SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pemerintah Pusat sudah mengeluarkan kebijakan minyak goreng satu harga untuk seluruh wilayah Indonesia. Hal itu juga sudah dipastikan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel bahwa di wilayahnya pun seluruh ritel sudah memberlakukan harga yang sama yakni Rp14.000 per liter.
“Untuk pasar ritel per tadi malam sudah berlakukan harga yang sesuai dengan instruksikan pemerintah pusat. Harganya Rp14.000 per liter baik kemasan premium maupun kemasan sederhana, harganya sama,” ucap Ahmad Rizali, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel.
Ia mengatakan, harga minyak goreng ini sesuai dengan kemampuan masyarakat. Sebab selama ini harga minyak goreng di Sumsel cukup tinggi diatas Rp19.000 per liter.
“Dengan begini, masyarakat bisa mendapat harga minyak goreng yang murah, karena sudah ada kebijakan dari pusat. Kita sudah pastikan bahwa Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) yang ada di Sumsel untuk menerapkan harga yang sama,” ucapnya.
Namun tidak semua minimarket, hypermarket hingga ritel grosir yang menerapkan kebijakan ini. Rizali meyakini masih ada minimarket yang diluar keanggotaan Aprindo yang menerapkan harga lama. Hal ini berkemungkinan karena memang kebijakan ini belum tersosialisasi.
“Karenanya kami imbau agar semua pedagang minimarket diluar Aprindo bisa mengetahui dan menerapkan kebijakan ini,” ucapnya.
Untuk di pasar tradisional, kata Rizali, memang harga Rp14.000 per liter belum bisa diterapkan, karena dari pemerintah pusat pun memberikan waktu selama satu pekan untuk beradaptasi dalam menerapkan harga minyak goreng ini.
“Pasar tradisional diberi tenggat waktu satu pekan. Karena itu, operasi pasar tetap kita lakukan di sejumlah pasar tradisional di Sumsel,” ujarnya.
Ia mengungkapkan kebijakan satu harga minyak goreng ini merupakan kebijakan yang menggunakan dana subsidi dari badan pengelola dana kelapa sawit.
“Untuk itu, dengan adanya kebijakan satu harga ini masyarakat bisa lebih terbantu. Dan saya tegaskan stok minyak goreng di Sumsel aman hingga setahun kedepan. Jadi tidak usah panik, masyarakat tidak usah resah dengan stok,” terangnya. (ANA)
Komentar