SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan menggelar operasi keselamatan lalu lintas Musi tahun 2024. Operasi keselamatan lalu lintas Musi tahun 2024, dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada saat bulan suci Ramadan.
Diketahui, operasi keselamatan lalu lintas Musi tahun 2024 sekaligus pencanangan aksi keselamatan jalan dilakukan secara serentak di diseluruh Indonesia. Operasi tersebut akan dimulai hari ini, Senin (4/3/2024) dan akan berlangsung hingga 14 hari ke depan.
Irwasda Polda Sumsel Kombes Ferri Handoko menerangkan, berdasarkan amanat Kapolda Irjen A Rachmad Wibowo, bahwa pemerintahan negara di bidang lalu lintas dan angkutan jalan harus mampu mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalu lintas (Kamseltibcar Lantas).
Hal itu untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.
“Tujuan dari keempat fungsi maupun tugas tersebut agar polisi lalu lintas mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas di jalan sehingga masyarakat dapat terbebas dari ancaman serta gangguan dalam beraktifitas di jalan,” terang Ferry.
Menurut Ferry, tugas tersebut sangat berat dan kompleks, sehingga diperlukan dukungan dari para pemangku kepentingan di bidang lalu lintas lainnya.
“Polri telah menetapkan pelaksanaan operasi keselamatan tahun 2024 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia selama 14 hari kedepan, dengan mengusung tema ‘keselamatan berlalu lintas yang pertama dan utama’ dan di Polda Sumsel sendiri menggunakan sandi operasi keselamatan musi 2024 dan ini butuh dukungan semua pihak,” ungkap Ferry.
Mantan Kepala Biro Operasi Polda Jambi tersebut mengatakan, bahwa konsep operasi mengedepankan giat preemtif, preventif dan penegakan hukum.
“Konsep pelaksanaannya secara preemtif 40 persen, preventif 40 persen, dan penegakan hukkum 20 persen, yakni etle statis atau etle mobile berikan teguran terhadap masyarakat yang melanggar lalu lintas,” kata Ferry.
“Kami juga terjun pada titik lokasi kemacetan, pelanggaran, serta kecelakaan lalu lintas, hal ini dilakukan tidak lain untuk meningkatkan ketertiban masyarakat berlalu lintas,” sambung Ferry.
Ferri berharap, dengan dilaksanakannya operasi keselamatan tersebut, masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman menjelang datangnya bulan suci ramadan dan lebaran nanti.
“Operasi ini akan menyasar pada pelanggaran lalu lintas, baik dari roda 2 maupun roda 4, seperti memakai knalpot tidak sesuai spesifikasi tehnis, penggunaan sirene, rotator atau strobo yang bukan peruntukannya serta TNKB yang tidak sesuai spektek, penggunaan helm SNI, kendaraan over dimensi dan overload (odol),” jelas Ferry.
Direktur lalu lintas Kombes M Pratama Adhyasastra mengatakan, pihaknya akan mengedepankan fungsi pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.
“Kami akan kedepankan kegiatan seperti sosialisasi, penyuluhan melalui pemasangan spanduk, banner, baleho, penyebaran leaflet dan pembagian sticker serta soeialisasi melalui media cetak, elektronik dan media sosial, serta melakukanpatroli dan penjagaan pada lokasi rawan macet dan rawan kecelakaan maupun yang rawan pelanggaran,” kata Pratama.
“Disamping itu kami juga akan melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas baik dengan etle statis, mobile serta blangko teguran,” tuturnya. (ANA)
Komentar