Masjid Lawang Kidul, Rumah Ibadah Islam Tertua Ketiga di Palembang

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Jalur sungai menjadi alternatif untuk melakukan syiar agama Islam. Seperti Masjid Lawang Kidul yang berada di tepian Sungai Musi Palembang menjadi salah satu tempat penyebaran agama Islam.

Masjid ini dibangun Mgs. H. Abdul Hamid (Ki Marogan) pada tahun 1881 silam. Meski usianya yang sudah ratusan tahun. Namun, tidak merubah keaslian bangunan masjid yang bergaya Tiongkok dan Nusantara.

Kiagus M Fauzi selaku pengurus Masjid Lawang Kidul mengatakan, Masjid Lawang Kidul merupakan Masjid tertua ketiga setelah Masjid Agung dan Masjid Ki Marogan di Kertapati Palembang.

Baca Juga :  Honda Premium Matic Day Tawarkan Ragam Promo Menarik

“Masjid Lawang Kidul ini merupakan kembaran masjid Ki Marogan, karena yang buat kedua masjid orang yang sama, yakni Mgs. H. Abdul Hamid,” kata Fauzi saat ditemui di Masjid yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Lorong Lawang Kidul, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, Minggu (1/4/2024).

Dinamakan Masjid Lawang Kidul sendiri karena posisi masjid yang menghadap sisi Selatan Sungai Musi atau bagian Hilir.

“Jalur sungai menjadi alternatif penyebaran agama Islam di Kota Palembang sejak dahulu, dari itulah Kgs Abdul Hamid atau Ki Marogan membangun masjid Lawang Kidul di tepian Sungai Musi ini,” ungkap Fauzi.

Baca Juga :  Meraih Berkah Melalui Gerak Syariah Sumsel

Dijelaskan Fauzi bahwa bangunan masjid bergaya Tiongkok dan Nusantara ini dibuat mirip dengan Masjid Agung Palembang.

“Atapnya berbentuk Limas berundak dan dihiasi tanduk, ada tambahan mustaka juga di puncak kubah utama,” jelas Fauzi.

Sementara di dalam masjid ditopang empat tiang soko guru dan tiang penyanggah lainnya.

Tiang masjid terbuat dari kayu unglen, keunikan masjid juga terlihat dari mimbar masjid yang indah dengan ukiran khas Palembang.

“Masjid Lawang Kidul mampu menampung hingga 1.500 jemaah,” terang Fauzi.

Baca Juga :  Ratu Dewa Angkut Sampah di Talang Jambe

Saat Ramadan kegiatan keagamaan juga makin giat dilaksanakan, seperti tausiah dan khatam Al-quran.

“Di Masjid Lawang Kidul juga ada kegiatan buka puasa bersama,” tutur Fauzi. (ANA)

    Komentar