Lestarikan Budaya, Bahasa Palembang Masuk Mata Pelajaran di Tahun 2024

Kota Palembang85 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Bahasa Palembang akan masuk muatan lokal (Mulok) atau mata pelajaran di Sekolah pada tahun 2024. Rencananya, Bahasa Palembang bakal menjadi mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Jadi tahun depan Bahasa Palembang akan masuk Mulok di tingkat SD dan SMP. Saat ini dalam proses persiapan. Untuk SMA belum tahu ya,” ujar Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Ratu Dewa, Jum’at (29/9/2023).

Progresnya, lanjut Dewa, Dinas Pendidikan Kota Palembang telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah untuk mewujudkan Mata Pelajaran Bahasa Palembang.

Baca Juga :  Royal Grande Residance Peluang Masyarakat Kota Palembang Membeli Rumah Nyaman Dengan Fasilitas Lengkap

“Kami masih mengurus wdministrasinya. Disdik dan UIN Raden Fatah Palembang telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama sebagai wujud komitmen bersama dalam melestarikan Bahasa Palembang,” ujar Dewa.

Dewa mengatakan, mata pelajaran tersebut bisa dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan rancangan Peraturan Waliktlota (Perwali) tentang pedoman pelaksanaannya. Selanjutnya kurikulum muatan lokal Bahasa Palembang dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2024.

“Ada proses yang harus kami lalui, karena takutnya nanti jika kami terapkan, ada hal-hal yang berkaitan dengan melanggar aturan perundang-undangan. Untuk itu, proses administrasi kami butuh waktu. Tidak menutup kemungkinan di awal Tahun 2024 bisa kita terapkan dan dilaksanakan,” tutur Dewa.

Baca Juga :  Kabut Asap Palembang Siaga 1

Diketahui, Mata Pelajaran Bahasa Palembang tersebut diusulkan oleh Fraksi PKS DPRD Palembang, Muhammad Ridwan. Menurutnya, Mata Pelajaran Bahasa Palembang bisa diterapkan di SD maupun SMP. Supaya budaya dan Bahasa Palembang lebih dikenal lagi.

“Dalam sistem pendidikan nasional ini kan ada, dan hal ini sudah ditunggu oleh Angkasa Pura, tapi memang dari pemerintah belum ada. Kami inginnya tidak hanya diterapkan di Mata Pelajaran saja, tetapi juga diterapkan di tempat-tempat lain,” ujar dia.

“Misalnya seperti di Bandara dan Stasiun. Begitu wisatawan tiba di Palembang ada penyambutan dengan menggunakan Bahasa Palembang agar budaya seperti itu digunakan seperti daerah luar, seperti Jawa mulai dari pakaian adat hingga Bahasa. Dengan begitu kan Budaya Palembang akan lebih terkenal,” terang Ridwan. (ANA)

    Komentar