Kepala Sekolah Diduga Pukul Siswanya Satu Kelas di OI, Ini Tanggapan Disdik Sumsel

Kota Palembang54 Dilihat

Suarapublik.id, Palembang,

 

Heboh Video diduga Kepala Sekolah di SMA 1 Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel yang melakukan pemukulan kepada seluruh Siswa dalam satu kelas. Kekerasan fisik itu dilakukan lantaran ada salah satu dari 32 Siswa itu kedapatan merokok namun tak ada yang mengaku ataupun yang memberi tahu.

 

Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (13/9/2022) namun baru viral pada Jumat (16/9/2022). Bahkan video penamparan tersebut kini viral di media sosial.

 

Dalam video berdurasi enam detik tersebut terlihat belasan siswa kelas XI IPS duduk jongkok di depan kelas. Terlihat seorang wanita berseragam tenaga pendidikan yang terlihat memberikan tamparan ke wajah siswanya satu per satu. Lantas diketahui Sosok melakukan itu ialah Kepala SMA Negeri 1 Pemulutan, Masnawati.

Baca Juga :  Warga Sako diberi Sosialisasi Literasi digital

 

Menurut keterangan Masnawati, Sebelum para siswa mendapat hukuman, dirinya mendapat laporan ada siswa yang merokok di kelas. Namun saat diperiksa, tak ada satupun siswa di kelas tersebut yang mengaku sehingga semua dihukum.

 

“Saat ditanya, tidak ada yang mengaku dan kompak menutupi. Kami ini mendidik, sama sekali bukan menyakiti,” kata Masnawati.

 

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi jika baru mendengar adanya kejadian itu, namun ia menanggapi jika kekerasan tidak perlu dilakukan dan sangat disayangkan kalau terjadi, apalagi di dunia Pendidikan.

Baca Juga :  Dilarang Unjuk Rasa di Area Masjid, Massa Kecewa

 

“Kalau kekerasan tentu tidak dibenarkan, tapi kalau tamparan sayang maka tergantung orang tuanya. Kalau tidak ditegur salah juga, hanya saja sangat disayangkan sampai menggunakan kekerasan,” katanya.

 

Menurut Riza, harusnya laporkan saja ke orang tuanya. Jika orang tuanya tidak berkenan jangan masukan anak ke sekolah formal, ke paket c saja. Harusnya sebagai orang tua intropeksi juga, kalau anak tidak boleh disentuh silakan sekolah lain.

 

“Jangan sampai emosi meledak, kembalikan saja anak-anak tersebut ke orang tuanya. Kalau orang tuanya mau melaporkan silakan saja. Nanti kita akan lihat sejauh mana perkembangannya,” ungkapnya.

    Komentar