SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sulitnya mengungkap kasus kecelakaan tabrak lari oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) dikarenakan kurangnya bukti dan saksi yang ada di lapangan. Maka dari itu, diperlukan alat tambahan berupa CCTV yang terpasang di setiap jalan.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satya Putra, mengatakan, kasus kecelakaan tabrak lari ini merupakan pekerjaan rumah seluruh Kepolisian karena memang sukar mendapatkan saksi.
“Terutama di Palembang sering terjadi di tengah malam atau siang hari yang tidak terlihat sama sekali. Apabila ada yang melihat di TKP hanya sekedar mengiyakan mobil lari arah ke sana. Itu memang agak sulit,” ujar Irvan, beberapa waktu lalu, saat anev tahunan di aula Mapolrestabes Palembang.
Lebih jauh, Irvan menjelaskan, dari beberapa kasus tabrak lari ini ada juga beberapa kasus yang berhasil diungkap. “Yakni tabrak lari yang tercover oleh CCTV,” tukasnya.
Ada sekitar 160 kamera CCTV yang ada di Kota Palembang ini mungkin akan harus di tingkatkan lagi. Sehingga kota Palembang bisa mencontoh di luar negeri “Kota London” yang mana seluruh ruas jalan di seluruh ruas di kota tersebut bisa tercover CCTV yang memang sangat menolong.
“Untuk kasus tabrak lari ini kita terus berusaha penuh, kita pelajari pola, modus nya dan lain – lain, dan insya Allah tahun depan akan kita tingkatkan pemasangan kamera CCTV,” katanya.
Sementara, untuk kasus kecelakaan tidak tabrak lari hampir 100 persen terungkap tetapi untuk tabrak lari memang agak sulit. “Tetapi dengan science investigation dan juga dukungan dari masyarakat kita bisa ungkap sedikit demi sedikit,” tuturnya. (ANA)
Komentar