SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Angka bed occupancy rate (BOR) atau angka keterisian perawatan tempat tidur di fasilitas penanganan COVID-19 Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Besemah Pagar Alam mengalami penurunan.
Terjadinya penurunan ini, seiring dengan melandainya angka penularan COVID-19 di Pagar Alam, serta penurunan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level III ke level II.
Dari tiga ruangaan, Isolasi I, II dan III, yang disiapkan RSUD sebagai ruang isolasi bagi suspect maupun positif COVID-19, kini tinggal dua ruangan. Sementara satu ruang lainnya, sudah diaktifkan sebagai ruang perawatan biasa, yakni ruang penyakit dalam.
Direktur RSUD Besemah Pagar Alam Yunita mengatakan, bahwa pihaknya tak menampik kalau angka COVID-19 di Pagar Alam memang mulai menurun. Tapi menurutnya, itu jika dilihat dari tingkat keterisian ruang isolasi alias yang menjalani perawatan di RSUD Besemah Pagar Alam.
“Kita tidak tahu angka keseluruhan berapa, karena mungkin ada yang dirawat di RSUD luar daerah, ada yang dirawat di ODP center, bahkan ada yang menjalani isolasi mandiri,” terang Yunita.
Adapun puncaknya, kata Yunita, terjadi pada Juli 2021. Di mana, terdapat sebanyak 166 pasien, baik itu yang suspect maupun positif COVID-19. Bahkan di bulan tersebut, angka kematian pun cukup tinggi yakni sebanyak 32 orang.
“Alhamdulillah, sekarang ini BOR atau tingkat keterisian RSUD Besemah dalam penanganan COVID-19 tinggal 6,6 persen. Hari ini saja tinggal 2 pasien yang dirawat,” jelas Yunita.
Kendati mengalami penurunan, pihak RSUD tetap menyiapkan SDM di ruang isolasi. Sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu ada peningkatan kasus COVID-19. (ANA)
Komentar