SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Jajaran Unit II Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel amankan dua pria yang melakukan aksi jambret terhadap seorang wanita di Jalan Bai Salim, Kelurahan Sekip Jaya, Kecamatan Kemuning Kota Palembang, Sabtu (17/9/2022).
Kedua pelaku adalah Ali (42) dan Sandi (27), warga Kecamatan Kalidoni Kota Palembang. Korbannya adalah Herawaty, warga Lebak Rejo, Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning, yang sedang bersepeda di Jalan Bai Salim atau tepatnya di depan Sambal Lalap Sekip.
Dihadapan polisi, Ali dan Sandi mengakui perbuatannya yang telah melakukan aksi kejahatan merampas tas wanita. Saat itu, ia dan temannya Sandi sedang jalan-jalan pagi menggunakan sepeda motor.
“Kami saat itu lagi keliling-keliling menggunakan motor. Nniatnya mau cari sarapan pagi,” ungkap Ali, Senin (10/10/2022).
Namun, kata Ali, saat itu ia dan temannya melihat seorang wanita di daerah Sekip Jaya mengendarai sepeda dengan tas yang ditenteng. Melihat ada wanita yang membawa tas, lantas Ali mengajak Sandi untuk merampas tas milik wanita tersebut.
“Ada tas, ayo kita ambil,” ujar Ali, menceritakan obrolan sebelum aksi penjambretan dilakukanya.
Sandi yang saat itu dibonceng Ali pun langsung menyetujui ide jahatnya, untuk merampas tas seorang wanita tersebut. “Kami langsung rampas tas wanita itu saat bersepeda. Kami tidak tahu kalau korban terjatuh,” terang dia.
Setelah berhasil merampas tas, Ali dan Sandi langsung tancap gas kabur meninggalkan korban. Di dalam tas, terdapat uang Rp60 ribu dan Handphone Android. Kata Ali, Uang itu digunakan mereka untuk membeli makanan. Sedangkan Handphone milik korban, Ali pakai sendiri.
“Handphonenya saya pakai sendiri sebagai ganti Handphone lama milik saya yang langsung di jual dengan orang lain,” jelasnya.
Sementara itu, tersangka Sandi mengaku bawah ia dan Ali telah dua kali melakukan aksi jambret bersama. “Sudah dua kali kami melakukan jambret. Saat ini baru tertangkap,” akuinya.
Sandi mengaku, dalam aksi yang mereka lakukan memang mengincar wanita karena dianggap lebih mudah. “Kami memilih korban wanita karena lebih mudah merampas barangnya dan biasanya mereka tidak berani melawan,” terangnya. (ANA)
Komentar