Ibu dan Anak Korban Pembunuhan Dimakamkan Dalam Satu Liang

Kriminal170 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Prosesi pemakaman Wasilah (40) dan Farah Atika Aliya (16), korban pembunuhan di kawasan Jalan Macan Lindungan, dimakamkan di TPU Puncak Sekuning Palembang, Selasa (16/4/2024). Jenazah ibu dan anak tersebut, dimakamkan dalam satu liang lahat.

Ratusan pelayat yang mengantar jenazah tampak ikut larut dalam kesedihan. Anung Kurniawan suami korban bersama anak bungsunya terlihat tegar mengiringi jenazah istri dan anaknya sejak berangkat dari rumah instalasi Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang.

Anung (41) berharap polisi dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan istri dan anaknya serta di hukum seberat-beratnya. Karena apa yang dilakukan pelaku terhadap istri dan anaknya sangat sadis.

Baca Juga :  Diduga Dendam, Ibu dan Anak Tewas Menggenaskan

“Mudah-mudah pelaku segera ditangkap dan dihukum dengan setimpal. Saya sudah menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian,” harap Anung.

Kata Anung, dirinya dan keluarga tidak memiliki masalah dengan orang lain, apalagi musuh.

“Selama ini saya tidak ada masalah dengan orang lain,” kata Anung.

Anung mengaku bahwa pada saat kejadian dirinya sedang berada di bengkel untuk memperbaiki sepeda motor. Kemudian anaknya meminta segera pulang karena ada orang masuk ke rumah.

“Saya keluar dari rumah sekitar jam 8 pagi untuk memperbaiki aki motor karena soak. Anak perempuan menelpon untuk segera pulang. Sampai di rumah anak dan istri saya sudah tewas berisimbah darah,” tutur Anung.

Baca Juga :  Sebelum Tewas, Farah Sempat Telepon Ayah Sampaikan Pesan Ini

Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga bernama Wasilah (40) dan anaknya Farah (16), tewas secara tragis dengan luka bersimbah darah di sekujur tubuh. Bahkan, besi yang menjadi alat pelaku untuk membunuh masih melekat di kepala korban.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 15 April 2024, sekitar pukul 10.00 WIB. (ANA)

    Komentar