SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Wajar saja kalau sampah di Empat Lawang berserakan. Saat ini kabupaten tersebut baru memiliki enam kendaraan angkutan sampah. Otomatis sampah yang berhasil diangkut hanya sekitar 13 persen saja.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Empat Lawang Irtansi mengatakan, satu orang bisa menghasilkan sampah 0,7 gram. Jika dikalikan dengan jumlah penduduk, hasilbya akan sangat besar.
“Mobil sampah kita ada 6, di Pendopo sehari itu lebih kurang 4 ton sampah yang diangkut. Sedangkan di Tebing Tinggi 16 Ton sehari sampah yang diangkut,” ungkap Irtansi.
Menurut Irtansi, selain Tebing Tinggi dan Pendopo, kecamatan lain di kabupaten ini tidak punya mobil truk pengangkut sampah.
“Kemana buangnya, itulah banyak yang buang di jembatan, di sungai, itu tidak bisa kita menyalahkan mereka,” ujar Irtansi.
Masalah sampah ini lanjut Irtansi, kalau di dalam undang-undang itu merupakan tanggung jawab semua warga Negara Indonesia, yang mengelola berdasarkan lingkungan.
“Artinya mau dimanfaatkan berdasarkan lingkungan, mau dibakar berdasarkan lingkungan. Jangan dibuang ke sungai dan ditumpuk di sana,” ujarnya.
Dirinya meminta kepada masyarakat, agar tidak membuang sampah sembarangan, cukup masukan ke dalam karung dan letakan di pinggir jalan. Dan itu pasti akan diangkut oleh pihaknya. “Tapi masyarakat ini masih ingin buang sampah sesukanya, buangnya ke hutan, ke sungai, dll,” sesalnya.
Sebenarnya sambung Irtansi, masalah sampah ini sangatlah ringan, sebab sampahnya bisa dimanfaatkan dan bisa dikelola. Dan sampah yang tidak bisa dimanfaatkan baru dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Ringan sebenarnya masalah sampah ini, yang bisa dimanfaatkan itu bisa kita kelola. Yang tidak bisa dimanfaatkan baru dibuang ke TPA,” tukasnya. (Alf)
Komentar