SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan bakal menggelar operasi pasar dan gerakan pangan murah selama bulan ramadhan guna menjaga lonjakan harga.
“Kami tidak akan membiarkan harga pangan naik signifikan saat Ramadhan. Oleh karena itu, kami akan menggelar gerakan pangan murah di berbagai kabupaten dan kota, agar harga pangan itu tidak bergejolak tinggi,” ujar Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi saat dibincangi via telepon pada, Selasa (25/2/2025).
Ruzuan menjelaskan hal itu dilakukan karena fenomena menjelang Ramadhan harga pangan selalu tinggi.
“Memang biasanya, fenomena menjelang Ramadhan itu harga pangan naik sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 karena ada permintaan yang lebih besar dibandingkan hari biasa. Akan tetapi, kondisi tersebut masih terbilang cukup stabil untuk saat ini,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya memastikan ketersediaan pangan di Sumsel aman hingga Lebaran 1446 Hijriah.
Untuk ketersediaan pangan, seperti beras itu mencapai 89.000 ton, minyak goreng 2.600 ton, dan gula 173 ton. Kemudian, ketersediaan telur itu melimpah, sebab Sumsel memproduksi telur itu mencapai 450 ton per hari, sedangkan kebutuhan itu hanya 250 ton per hari. Lalu, ketersediaan bawang itu mencapai 254 ton.
“Melihat dari kondisi ketersediaan pangan tersebut, Insyaallah tercukupi hingga Lebaran 2025,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumsel juga telah mengajak masyarakat agar memanfaatkan lahan sisa untuk ditanami tanaman seperti cabai dan lainnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak panic buying, sebab ketersediaan pangan di Sumsel sudah dipastikan aman.
“Kami juga mangajak masyarakat untuk menggalakkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP),” ucap dia. (Tia)
Komentar