SUARAPUBLIK.ID, Lahat – Bumi Seganti Setunguan memang kaya akan Sumber Daya Alam Hayati, selain tersohor dengan Arang hitamnya juga disebut Negeri 1001 Megalitik dan 185 Cuhup dan Air terjun, Sabtu yang ceria Kades Padang Lengkuas, Sekdes Harwansyah, Perangkat Desa, semua Kaur dan Kasi. Didampingi Asisten Khusus Bupati Lahat bagian Pariwisata Mario Andramatik meninjua salah satu destansi wisata yang belum tersentuh, Sabtu (12/2).
Rombongan ini meninjau Destinasi Wisata Cuhup Gambie dan Cuhup Grinsing, kedua Cuhup ini terletak di Desa Padang Lengkuas diataran perkebunan. Akses jalan yang tak begitu memakan waktu lama menggunakan motor ditempuh hanya kurang lebih 15 menit dari Desa ke Lokasi.
Star melewati Jembatan gantung Icon Desa Padang Lengkuas, hamparan padi menguning sungguh menggoda mata memandang, setelah itu terlihat kebun karet dan keluar jalan baru di bangun Pemerintah menurut rencana itu jalan lingkar menghubungkan antara Kecamatan Lahat dengan Kecamatan Lahat Selatan dan direncanakan tempat ini dibangun pusat Perkantoran Pemkab Lahat.
Bila melalui Dari Jalan baru Jembatan II hanya memakan waktu 5 menit sampai kelokasi pertama Cuhup Gambie yang masih perawan belum pernah terjama hanya berjalan sekitar 50 meter, rasa lelah letih terbayar ketika sampai disini turunan air terjun dari atas kebawah begitu menggoda dengan panjang sekitar 7 meter Konon menurut informasi dari Kades dahulunya tempat ini bekas Desa Padang Lengkuas sebelum pindah ketempat sekarang
Pada Masa Kepemimpinan Depati Lamsyah, Pesirah Pa’i tahun awal abad ke 20 tahun 1900an.
Setelah meninjau Cuhup Gambie Tim ini bertolak menuju Cuhup Grensing atau sering disebut penduduk setempat Cuhup Temiang hanya 5 menit saja, berjalan kaki hanya kurang lebih 50 meter dari atas terdengar hempasan air, rasa penasaran ingin segera sampai dilokasi benar saja tumpukan batu tersusun berundak dan hempasan air begitu terdengar deras dengan ketinggian sepanjang kurang lebih 5 meter.
“Perjalan hari ini sungguh berbeda dari sebelumnya, dimana selama 10 tahun pulang kelahat, selama ini keluar Kota Lahat. Namun didalam Kota Lahat sendiri ada 2 Cuhup sekaligus ditemukan dan tidak kalah menarik seperti Cuhup lainnya di Kabupaten Lahat, selama ini jumlah Cuhup dan Air Terjun berjumlah 183 ditambah 2 di Kecamatan Kota Lahat menjadi 185 Cuhup,” ungkapnya.
Tentu saja dikatakan Mario hal ini merupakan tantangan bagi Kades dan Perangkat Desa untuk mengembangkan Wisata ini sebagai Destinasi Objek Wisata di Kecamatan Lahat dan salah satu Income Desa. Hendaknya Pemerintah merespon agar dapat dikembangkan.
Mario mengharapkan Pemerintah Desa Padang Lengkuas untuk segera membentuk Pokdarwis (kelompok sadar wisata) yang mengelolah tempat ini.
Sementara itu Sabroni selaku Kades Padang Lengkuas optimis Wisata ini dikelola dengan baik dan akan dikenal masyarakat luas.
Komentar