SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pemerintah terus membanjiri Pangan murah di Kota Palembang dengan terus menghadirkan kebutuhan pokok murah melalui oprasi pasar. Seperti oprasi pasar yang dilakukan Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel.
Kepala Disdag Sumsel, Deva Octavianus Coriza mengatakan, ada 8 oprasi pasar yang direncanakan oleh Dinas Perdagangan. Sampai hari ini, sudah 7 kali oprasi pasar dilakukan.
“Rinciannya, pada tahap I digelar 4 kali di Kantor Disdag 2 kali, wilayah Gandus dan Kenten. Tahap II di 4 titik, yakni Pasar Alang-Alang Lebar, Lemabang, Kantor Disdag Sumsel dan terakhir di Talang Betutu,” kata Deva, ditemui disela oprasi pasar, Senin (11/12/2023).
Dalam Oprasi Pasar ini sendiri, beras menjadi pangan utama yang dijual, dan hingga oprasi pasar yang ke 7, sudah 70 ton digelontorkan untuk dijual kepada masyarakat. Semua itu, ditujukan dalam upaya Pemprov Sumsel menekan harga bahan pangan terutama jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024).
“Setiap satu oprasi pasar kita hadirkan 10 ton beras, semua itu habis dalam waktu singkat, seperti hari ini, 10 ton beras itu habis hanya dalam waktu 4 jam setelah operasi pasar di buka pukul 08.00 WIB,” jelas Deva.
Menurutnya, operasi pasar murah yang dilakukan selain menstabilkan harga, juga untuk menekan inflasi di Sumsel. Harga sembako yang dijual di bawah harga pasar, bahkan harga pengepul.
“Kegiatan ini sesuai arahan Pj Gubernur untuk membanjiri Kota Palembang degan kebutuhan pokok murah. Kita memasifkan operasi pasar ini menjelang momen Nataru,” ungkapnya.
Lanjut Deva, tak haya beras, dalam oprasi pasar murah juga dijual kebutuhan pokok lainya seperti, Bawang, Cabai, Minyak Goreng, telur ayam dan lainya.
“Kita jual beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) dengan harga Rp 50 ribu per 5 Kilogram, cabai merah keriting Rp 65 ribu per Kg, minyak goreng Fortune Rp 15 ribu per liter dan lainnya. Harga yang dijual ini merupakan harga dari distrbutor dan pengepul,” ungkapnya. Dijualnya semua bahan pokok itu dengan harga dari distributor, juga sebagai Counter untuk memutus rantai harga bahan pokok yang mahal.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Bank Indonesia dan juga Bulog, “harapanya kedepan Oprasi pasar bisa terus dihadirkan untuk menstabilkan harga pangan,” ucapnya.
Komentar