Ali Ngabalin Datangi Bareskrim Polri Laporkan Catut Nama Sumbangan Rp800 Juta

Peristiwa186 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, mendatangi Bareskrim Polri guna melaporkan kasus sumbangan Rp800 juta yang diduga mencatut namanya.

Dikutip Cnn Indonesia.com di lokasi, Kamis (7/4/2022), Ngabalin tiba di Bareskrim sekitar pukul 10.10 WIB. Dirinya hadir dengan menggunakan baju berwarna krem dan masker berwarna putih. Ngabalin nampak hadir bersama Tenaga Ahli KSP Yohanes Joko.

“Saya percaya bahwa ini suatu kejahatan yang sungguh mencederai harkat martabat saya. Saya harus datang, karena keluarga saya yang terganggu,” ujarnya kepada wartawan.

Baca Juga :  Vonis Munarman Digelar Hari Ini, Dikenakan Kasus Terorisme

Sebelum mendatangi Bareskrim Polri, Ngabalin juga mengaku sudah berkonsultasi Deputi IV KSP dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terkait pencatutan namanya dan lembaga KSP.

Lebih lanjut, Ngabalin mengaku dirinya belum mengetahui secara pasti siapa sosok Dian Cahyani yang disebut-sebut sebagai salah seorang stafnya di KSP.

Kendati demikian, dirinya meyakini pihak kepolisian dapat segera mengungkap siapa sosok pengirim surat yang mencatut dirinya tersebut. Termasuk sosok Dian Cahyani yang namanya berada di dalam surat tersebut.

“Saya belum tahu siapa (Dian Cahyani), saya sendiri belum pernah telepon. Tapi kami yakin polisi bisa tahu siapa dia,” tuturnya.

Baca Juga :  TNI AL Buka Perekrutan Prajurit dari Putra Daerah

“Saya percaya polisi bisa melakukan kerja-kerja yang sangat profesional dalam mengungkapkan siapa di balik ini semua,” pungkasnya.

Diketahui, nama Ngabalin tercatut dalam surat yang meminta sumbangan kepada Wali Kota Cirebon Nashrudin Aziz sebesar Rp800 juta. Sumbangan itu disebut sebagai santunan untuk anak yatim di bulan Ramadan.

Wali Kota Cirebon Nashrudin Aziz pun telah angkat suara soal kasus tersebut. Aziz membenarkan bahwa memang ada surat permintaan sumbangan berkop KSP untuk santunan anak yatim di bulan Ramadan. Namun, ia tak percaya surat itu berasal dari Ngabalin.

Baca Juga :  Vonis Munarman Digelar Hari Ini, Dikenakan Kasus Terorisme

“Suratnya memang masuk, tetapi saya kira kepala daerah bukan orang yang kemudian bisa dibodohi dengan hal yang demikian,” ucap Azis di Kota Cirebon, Selasa (5/4). (*)

    Komentar