Musim Kemarau, 10 Hektare Lahan di Pagar Alam Terbakar

SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Musim kemarau yang berkepanjangan di hampir seluruh wilayah Indonesia, turut memicu terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di berbagai daerah.

Begitu juga dengan wilayah Kota Pagar Alam, yang belakangan ini kabar peristiwa Karhutla marak dan kerap kali terjadi.

Belum lama ini, ada sekira setengah hektar lahan di kawasan Simpang Sandar Angin Kelurahan Rebah Tinggi, Kecamatan Dempo Utara, kembali terbakar.

Tak pelak dengan kondisi ini, membuat petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam, kembali harus berjibaku sekuat tenaga untuk memadamkan api.

Belum usai memadamkan api di kawasan ini, kebakaran lahan juga terjadi di kawasan pinggiran jalan menuju akses Bandara Atung Bungsu, Kelurahan Atung Bungsu, Kecamatan Dempo Selatan.Dan sekira 2 Ha lahan dikawasan ini hangus terbakar, upaya pemadaman kobaran api pun terus dilakukan petugas Damkar BPBD Kota Pagar Alam.

Dikatakan Kepala BPBD Pagar Alam Jhon Hasman, untuk kejadian Karhutla pertama itu, terjadi di kawasan Simpang Sandar Angin yang menghanguskan sekira ½ Ha lahan, kemudian Karhutla kedua terjadi di pinggiran akses jalan menuju Bandara Atung Bungsu, dengan luas area lahan yang terbakar mencapai 2 Ha.

“Sejauh ini, untuk luasan area lahan terbakar akibat Karhutla mencapai 10,¾ Ha, dimulai dari kawasan Liku Endikat sekira 2 Ha, kawsan lapter 3 Ha, kawasan Talang Ternak 2 Ha, kawasan Padang Serunting ¾ Ha, kawasan Ponpes Dempo Darul Muttaqien sekira 2 Ha, serta di kawasan Alun Dua sekira 1 Ha,” bebernya.

Jhon Hasman mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kota Pagaralam, agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, dalam upaya mengantisipasi terjadinya Karhutla di Pagar Alam.

“Kita juga meminta masyarakat tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, secara khusus di musim kemarau ini, dengan lebih peduli terhadap alam dan lingkungan sekitar, serta senantiasa mnenjaga kelestarian alam,” tuturnya. (ANA)

    Komentar