363 Jemaah Calo Haji Kloter Pertama Asal OKU Timur Berangkat ke Tanah Suci

Kota Palembang18 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sebanyak 363 Jemaah Calon Haji (JCH) kloter pertama asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur telah diberangkatkan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang pada pukul 18.20 WIB, Sabtu (3/5/2025).

Ketua Tim Kerja Humas Kanwil Sumsel Abdul Qudus Fitriansyah menyebut para Jemaah Calon Haji tersebut terbang menggunakan pesawat Saudi Arabia dengan kapasitas 370 kursi.

“Dari 363 Jemaah Calon Haji, ada 3 Petugas Haji Daerah (PHD) serta 4 petugas,” ujar Qudus kepada awak media.

Baca Juga :  Pemprov Sumsel Bakal Bantu Pemeliharaan Jalan Milik Pemkot Palembang

Ia mengatakan di tahun 2025 Asrama Haji Embarkasi Palembang memberangkatkan 7.012 jamaah, yang terdiri dari kloter pertama pada 2 Mei sampai 14 Mei dan kloter kedua pada 16 Mei sampai 24 ini.

Lebih lanjut, pihaknya mencatat prioritas lansia dari 7.012 jemaah Sumsel, ada 351 orang dengan rentang usia 83-103 tahun.

“Ini prioritas lansia yang memang masuk ke dalam kuota haji reguler Jemaah Calon Haji (JCH) Sumsel. Total lansia dari usia 65 tahun ke atas ada 60 persen dari total jamaah Sumsel,” katanya.

Baca Juga :  Melangkah Lebih Dekat ke Kendaraan Impian Anda

Sebelumnya, para Jemaah Calon Haji dari OKU Timur itu tiba di Asrama Haji Embarkasi Palembang pada, Jum’at 2 Mei 2025 (sore). Kemudian, para jemaah dilakukan pemeriksaan kesehatan serta mendapatkan pengarahan dari panitia dan tim medis.

Jamaah diinapkan selama lebih kurang 24 jam dan akan dilepas oleh Gubernur Sumsel Herman Deru sekitar pukul 14.00 WIB, dan berangkat ke Madinah melalui Bandara SMB II pukul 18.20 WIB.

“Jamaah yang datang ke asrama haji sore kemarin, mereka mengikuti manasik haji terakhir atau manasik pemantapan terlebih dahulu. Bukan hanya jamaah, tapi juga petugas selesai sholat subuh atau pagi,” jelasnya.

Baca Juga :  Kartini Masa Kini, Aman Berkendara dan Berdaya Bersama Astra Motor Sumsel

Selain pemeriksaan kesehatan, jemaah juga dipasang gelang pengenal yang disertai dengan identitas diri dan diberi peralatan mandi lengkap dengan handuknya.

“Selain itu setiap jamaah mendapatkan uang saku sebanyak 750 riyal atau setara dengan sekitar Rp3 jutaan, dengan nilai tukar mata uang Indonesia Rp4.000 per 1 real,” ungkap dia.

    Komentar