SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Pasca Lebaran Idul Fitri 1444 H, ibu kota Empat Lawang yakni Pasar Tebing Tinggi dipenuhi dengan hiasan tumpukan sampah yang berserakan di sepanjang jalan protoko Letda Abubakardin.
Tak hanya di situ, di tempat yang menjadi simbol kebanggaan masyarakat Kabupaten Empat Lawang yakni Tugu Emas, juga menjadi sasaran tumpukan sampah. Kondisi ini terpantau Senin (24/4 /2023).
Diduga masyarakat membuang di pinggir jalan lantaran tidak ada lagi tempat untuk membuang sampah.
Selain itu, dan tidak adanya petugas kebersihan yang mengangkut, membuat masyarakat berinisiatif menaruh sampah yang sudah dimasukkan dalam karung itu, di atas trotoar dan Marka jalan.
Sehingga, apabila pengendara roda dua maupun roda empat, baik itu masyarakat Empat Lawang sendiri ataupun para pemudik yang melintas, melihat pemandangan sampah di Kabupaten Empat Lawang.
“Kemana ya petugas kebersihan Empat Lawang, kok sampah berhamburan di pinggiran jalan, tidak dibersihkan,” kata Jep, warga Tebing Tinggi.
Jep, merasa malu dengan kebersihan Kabupaten Empat Lawang yang tidak terlepas dari permasalahan sampah.
Padahal katanya, Empat Lawang ini masih banyak memiliki lahan hutan dan juga TPA yang sangat besar. Bisa menampung sampah- sampah dari kabupaten lain.
Namun kenyataannya lanjutnya, jangankan untuk menampung sampah-sampah kabupaten tetangga. Untuk sampah di Empat Lawang sendiri masih bisa belum dibersihkan.
“Oleh karena itu, peran pemerintah sangat penting dalam hal kebersihan dan keindahan kota. Jangan sampai nantinya kabupaten ini menjadi terkenal dengan tumpukan sampahnya yang ada dimana-mana,” keluhnya.
Sementara Camat Tebing Tinggi Noperman Subhi menanggapi banyaknya tumpukan sampah di jalan protokol Letda Abubakardin Pasar Tebing Tinggi. Ia berharap kepada petugas, segera untuk mengambil dan membuang sampah-sampah tersebut ke tempat pembuangan akhir.
Mengingat sampah tersebut selain merusak pemandangan, juga mengganggu estetika kota Tebing Tinggi sebagai etalasenya Empat Lawang.
Dan yang paling penting untuk menjaga kesehatan masyarakat yang berada dan lalu lalang disana.
“Jangan sampai sampah yang ditumpuk menjadi sumber atau sarang penyakit. Masyarakatpun diimbau untuk tertib membuat sampah, buanglah pada tempatnya,” pungkas camat. (*)
Komentar