SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG -Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus menjalankan Program Pasar dan Pangan Murah. Semua lini dilibatkan dalam program dengan tujuan utama bia menstabilkan Inflasi di Sumsel.
Terbaru, Pemprov Sumsel akan mengaja 39 perbankan yang ada di Sumsel untuk ikut dalam program Pasar Murah. “39 Bank ini kita libatkan dalam kelanjutan program pasar murah,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Ruzuan Effendi dibincangi di Kamto Pemprov Sumsel, Selasa (6/2/2024).
Ruzuan menjelaskan tujuan mengajak perbankan dalam lanjutan program pasar murah agar bisa memberi dukungan kepada pemerintah agar program ini terus berlanjut. Tak hanya dukungan, Pemprov Sumsel juga berharap jika pihak bank bisa melakukan giat itu sendiri dengan target utama masyarakat sekitar kantornya masing – masing.
“Kita berharap dengan dukungan dari perbankan mampu menghasilkan dampak yang lebih besar untuk menstabilkan angka inflasi Sumsel kedepan,” jelasnya.
Ditambahkan Kepala Biro Perekonomian Sumsel Hengky Putrawan jika sebelumnya Pemprov Sumsel telah mengajak berbagai instansi baik dari OPD dan juga BUMD milik Pemprov Sumsel.
“Tak hanya BUMD kita, BUMN pun kita ajak seperti Pusri, Pertamina, PT BA dan Semen Baturaja untuk melakukan hal yang sama. Pemerintah Kabupaten Kota pun juga kita himbau agar serentak menjalankan pasar murah setiap Senin, Selasa, dan Kamis. Agar pasar murah ini bisa dirasakan seluruh masyarakat,” ungkapnya.
Lanjut Hengky selama berjalanya program pasar murah sejak akhir tahun 2023 telah memberikan dampak yang cukup terasa. ” Contohnya meskipun inflasi kita secara year on year masih di angka 3,35% tapi untuk month to month Januari 2024 kita deflasi 0,08%,” ungkapnya.
Program ini, ditambahkan Hengky akan terus berjalan hingga stabilnya angka inflasi beriringan dengan kenaikan Ekonomi yang saat ini juga menjadi fokus pemerintah usai wabah Covid-19.
“Stabil yang dimaksud Inflasi itu diangka yang aman, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,” pungkasnya.
Komentar