SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Penyebab kematian remaja 13 tahun berinisial ANF, yang tewas usai berkompetisi minum jamu dengan kakak iparnya berinisial RK sampai saat ini masih misterius.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang dr Indra Nasution mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab kematian dari ANF.
Oleh karena itu, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan dengan menggunakan dua metode yakni metode Toksikologi dan Patologi Anatomi.
“Organ dalam kita ambil untuk dilakukan pemeriksaan Toksikologi dan juga kita lakukan pemeriksaan Patologi Anatomi karena kita lihat organ dalam tadi ada kelainan,” kata dia saat ditemui usai Autopsi jenazah ANF, Kamis (19/12) dini hari.
Dr Indra menjelaskan, pemeriksaan Toksikologi dilakukan untuk mengetahui apakah ANF tewas karena diracun. Sedangkan pemeriksaan Patologi Anatomi dikarenakan paru-paru korban tidak seperti biasanya.
“Kita ambil organ dalam untuk memeriksa racun tadi, Toksikologi. Karena ada organ yang kelainan, kita jika pemeriksaan Patologi Anatomi. Perubahan pada organ paru, tidak seperti biasa, makanya kita lakukan pemeriksaan Patologi Anatomi,” jelas dia.
Untuk itu, dia pun masih menunggu hasil pemeriksaan Toksikologi untuk mengetahui penyebab kematian ANF. Apakah diracun atau ada penyebab lainnya.
“Keracunan itu kita masih menunggu pemeriksaan toksikologi lagi. Kalau keracunan, tergantung di pakai racun yang mana, yang asam atau basah, kan tipe beda-beda. Maka itu periksa Toksikologi tadi,” jelas dia.
“Kalau dia punya kantung tabung penuh berisi sisa makanan, itulah yang kita kirim. benar atau tidak (diracun) belum tahu,” tegas dia.
Namun untuk hasil pemeriksaan luar, dr Indra menyebutkan ada tanda-tanda kekerasan. Akan tetapi, dirinya tidak mengetahui luka itu dikarenakan terjatuh atau dipukul orang.
“Ada lecet di dahi, dagu, kaki kiri kanan, dari pemeriksaan luar. Bibir biru, ibu jari dibawah tangan biru juga, menandakan matinya kekurangan oksigen. Tapi untuk penyebab kematian tidak tahu,” jelas dia. (ANA)
Komentar