SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Bahasa yang jumlah penuturnya sedikit dikuasi orang atau kurang, dapat dikategorikan sebagai bahasa yang memasuki ambang proses kepunahan atau berpotensi terancam punah. Salah satunya Bahasa Besemah yang merupakan Bahasa asli masyarakat Pagar Alam.
Sebagai upaya mengantisipasi hilangnya Bahasa Besemah, Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam memasukkan Base (Bahasa) Besemah dalam mulok di sekolah.
Hal ini ditindaklanjuti dengan launching Pilot Project Mulok Base Besemah di tingkat SD dan MI di Pagar Alam, di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagaralam, Rabu (12/1/2022).
“Mulok Base Besemah yang harus dipelajari siswa di sekolah ini, berdasarkan Instruksi Walikota yang dituangkan dalam Peraturan Walikota Nomor 39 Tahun 2021 dan Keputusan Walikota nomor 202 tahun 2021, sebagai upaya menjaga kelestarian Bahasa Besemah sebagai bahasa daerah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pagar Alam, Cholmin Heryadi, saat me-lunching Pilot Project muatan lokal Base Besemah bersamaan pengukuhan program Ekstrakulikuler Ketauhidtan tingkat SD dan SMP 2022.
Ditambahkan Kasi Kurikulum Lusi Suryani, penyelenggaraan pendidikan mata pelajaran muatan lokal Base Besemah Pagar Alam, tidak lain untuk melindungi, memberdayakan, memantapkan keberadaan.
“Serta kedudukan dan fungsi Base Besemah Pagar Alam sebagai Bahasa Daerah di Kota Pagar Alam melalui jalur pendidikan formal,” imbuhnya. (ANA)
Komentar