Lahat – Kendati talas beneng ini merupakan budidaya tanaman baru, hanya saja, kini menjelma menjadi komoditi bagi petani dan mampu bersaing dengan kelapa sawit, karet dan kopi.
Ketua Kelompok Tani (Koptan) Talas Beneng, Desa Lubuk Mabar, Kecamatan seksu, Sukur melalui Anggota, Devi Febriansyah mengemukakan, tumbuhan talang Beneng ini bisa diolah menjadi tembakau rokok bebas nikotin.
“Daun dari tanaman tersebut mesti dioleh terlebih dahulu, setelah dipanen 4 bulan, lalu dijemur hingga mendapatkan warna yang diinginkan,” ungkapnya, Jumat (18/3/2022).
Tembakau ini, sambung dia, tidak kalah dengan tembakau yang mengandung nikotin, dari cita rasanya pun lebih enak dan herbal.
“Di Desa Lubuk Mabar, budidaya ini mampu panen mencapai 1.500 Kg dari 3 Hektar luasan lahan yang ditanam. Sedangkan omsetnya kini hingga puluhan juta,” terang Devi.
Devi menambahkan, bahkan perusahaan rokok ternama pun telah memesan tembakau ini.
“Akan tetapi, standar dari pabrik mesti mencukupi 40 ton, dan di Lahat sendiri baru produksi 15 ton. Potensi dari talas beneng ini sangat baik dan tinggi sekali permintaannya,” ucapnya.
Dirinya berharap, mesin untuk mencacah daun sangat dibutuhkan. Selain itu, batangnya bisa dibuat pupuk organik, dan umbinya bahan baku kue dan tepung tapioka.
“Tinggal mesin yang dibutuhkan, dalam menunjang produksi talas beneng untuk diolah menjadi tembakau rokok dan bahan baku kue,” pungkas Devi.
Komentar