SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Dalam public expose live 2022 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia, Jumat (16/9/2022), terungkap mengenai rencana merger Telkomsel dan Indihome. Budi Setyawan Wijaya, direktur strategic portofolio menjelaskan, kalau merger diperkirakan akan terjadi akhir tahun atau awal tahun depan.

Budi menjelaskan, proses merger saat ini sedang berjalan, dan rencananya akan terjadi di tahun depan. “Semua proses akan kami lewati. Dan kami mencoba ini secara soft landing sehingga tidak akan memberikan dampak signifikan bagi pelanggan,” ujarnya.
Ditambahkan Heri Supriadi, direktur keuangan dan manajemen resiko, bahwa transaksi merger Telkomsel dan Indihome akan dilakukan secara transparan. Apalagi saat ini Telkom sudah didukung saran infrastruktur yang memadai.
Seperti dukungan 255.107 BTS (Base Transceiver Station) yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah BTS itu terjabarkan lagi menjadi, 50.199 BTS 2G, 204.175 BTS 3G dan 4G, dan 193 BTS 5G. Sementara dukungan jumlah tower juga optimal.
Heri menyebut, digital network Telkom menghubungkan 499 ibukota kabupaten/kota, juga Telkom memiliki 10 kantor di global tersebar di beberapa negara.
“Adapun untuk tower, Telkom memiliki 36.787 tower. Telkom menjadi pemilik tower paling besar di Asia Tenggara. Selain itu ada beberapa juta optical port untuk jaringan Indihome,” ujar Heri.
Ia menerangkan, sejauh ini bisnis Telkom didominasi dari pendapatan Telkomsel.
Telkomsel akan tetap fokus pada bisnis digital sebagai pendorong pertumbuhan dan berkontribusi 80 persen dari total pendapatan. Digital bisnis Telkomsel meliputi antara lain, Telkomsel Video, Telkomsel Games, Telkomsel Music, Telkomsel Orbit, Telkomsel Redi, dan lain-lain.
Pendapatan bisnis digital Telkomsel (broadband dan digital service) semester I 2022 alami pertumbuhan 5,2 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu atau senilai Rp 35,1 triliun. Jumlah pengguna data tumbuh 1,3 persen di semester I 2022 ini 119,3 juta.
Dijelaskan Heri, kondisi ini membuat pertumbuhan pendapatan Telkomsel. Sampai semester I 2022, pendapatan naik 1 persen Rp 43,6 triliun. EBITDA turun 1,9 persen menjadi Rp 24,9 triliun. Sedangkan laba bersih turun 10,6 persen jadi Rp 11,4 triliun dibandingkan perolehan semester I 2021 lalu.
Budi menambahkan, untuk memaksimalkan peluang dan value creation, Telkom sudah menyiapkan strategi 5 Bold Moves. Terdiri dari Digital Connectivity yang mencakup, memfokuskan pada bisnis fixed and mobile, serta value unlock in infrastucture. Kemudian Digital Platform, mencakup set up regional DC dan hybrid digital infrastuktur. Serta set up transformative B2B digital IT services leader. Terakhir, digital services set up DigiCos.
“Pandemi Covid-19 membuat adaptasi digital terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Adaptasi digital bukan hanya digunakan untuk connectivity tetapi juga enterprise. Market Telkom akan menjadi semakin luas dan lebar. Apalagi dengan dukungan tiha domain bisnis, yakni digital conecctivity, digital platform, dan investasi digital services,” jelas Budi. (*)
Komentar