SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Ketersediaan gas elpiji tiga kilogram atau gas melon, di Kabupaten Empat Lawang, masih cukup aman. Hingga saat ini, gas elpiji subsidi tersebut belum mengalami kelangkaan.
Menurut Kayan, salah seorang pemilik warung menjual gas eceran di kawasan Tebing Tinggi, bahwa gas melon tidak langka, bahkan sekarang ini banjir penjual eceran disetiap sudut kota.
“Kalau langka itu tidak, melainkan saat ini keberadaanya dibilang membanjiri warung-warung untuk menjual lagi secara eceran,” kata Kayan, Kamis (12/8/2021).
Dia menjelaskan, mengenai harga di tingkat eceran, biasanya dijual dengan harga Rp22 ribu per tabung. “Kami jual seharga itu, karena kami mau ambil untung juga. Kan beli dari pangkalan lain,” ujarnya.
Ditambahkannya, jika kelangkaan tabung gas melon itu, biasanya disebabkan dari suplayer melakukan pengurangan jatah ke setiap warung tingkat pengecer. “Biasanya jatah warungnya sedikit, sehingga tidak semua pelangan kebagian,” ujarnya.
Kabid Perdagangan Disperindag Empat Lawang, Yeni Novita mengatakan, mengenai harga harga eceran tertinggi (HET) dikeluarkan pemerintah untuk elpiji bersubsidi ialah Rp18 ribu. Sedangkan pihaknya, hanya mengawasi harga, jangan sampai terlampau jauh dari HET.
“Kalo HET itu pertamina yang menentukan, kami cuma memantau harga di pasaran. Supaya jangan terlampau jauh (dari HET),” katanya.
Ia membenarkan, jika keberadaan tabung gas melon elpiji tiga kilogram itu di Empat Lawang tidak mengalami kelangkaan.
“Sampai saat ini tidak langkah. Warung-warung penjual eceran banyak stok, juga tidak ada yang antri panjang untuk membeli tabung gas,” jelasnya. (ANA)
Komentar