SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pertamina Patra Niaga melalui Integrated Terminal (IT) Palembang dan Fuel Terminal (FT) Pulau Baai menerima penghargaan dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia atas kontribusinya dalam memberdayakan warga binaan, bertepatan dengan Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61. Penghargaan ini, yang diberikan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Selatan dan Bengkulu, juga mengapresiasi dukungan Pertamina dalam mendukung program permasyarakatan, khususnya dalam bidang pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Palembang dan II B Bengkulu.
Melalui Program Srikandi Mandiri, kelanjutan dari Program Soedoeng Sriwijaya IT Palembang yang telah berjalan sejak 2020, Pertamina terus memperkuat upaya pemberdayaan perempuan binaan. Di FT Pulau Baai, inisiatif serupa dijalankan sejak 2023 melalui pelatihan membatik dan budidaya jamur. Kedua program ini dirancang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi serta membekali para warga binaan dengan keterampilan berkelanjutan.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen nyata Pertamina dalam pemberdayaan sosial dan pembinaan kelompok rentan di Bumi Sriwijaya. Pengakuan dari Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Sumatera Selatan, Erwedi Supriyatno, mempertegas peran Pertamina sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kami mengapresiasi langkah Pertamina yang konsisten mendukung program pembinaan, karena sinergi seperti inilah yang dibutuhkan untuk menciptakan perubahan positif di lingkungan pemasyarakatan,” ungkapnya.
Pertamina IT Palembang secara aktif mendorong kemandirian ekonomi warga binaan perempuan melalui pelatihan bersertifikat di bidang tata boga, hidroponik, bakery, dan menjahit. Dukungan ini diperkuat dengan penyediaan sarana seperti Galeri Le Panille, Teras Cafe, Rumah Hijau Hidroponik, serta fasilitas menjahit sebagai ruang pemberdayaan. Sementara itu, FT Pulau Baai mengembangkan potensi lokal melalui pelatihan membatik khas Bengkulu “Basurek” dan budidaya jamur. Pembinaan juga mencakup pelatihan manajemen dan pemasaran produk untuk memperkuat kesiapan usaha para binaan di masa depan.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan Pertamina akan terus memegang teguh komitmennya dalam menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. “Pemberdayaan narapidana perempuan menjadi salah satu fokus utama kami, sebagai bagian dari upaya menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan,” tegas Nikho.
Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina terhadap pencapaian _Sustainable Development Goals_ (SDGs), khususnya pada Tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan), Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), dan Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Pertamina terus mengambil peran aktif dalam mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan sebagai bagian dari tanggung jawab korporasi terhadap masyarakat dan lingkungan.
Komentar