Pemkab Bantu Pengobatan Balita yang Lahir Tanpa Anus

Empat Lawang34 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, EMPATLAWANG – Setelah mendengar informasi ada seorang balita bernama Muhammad Mafahtan Akbar, yang berusia 1 tahun 3 bulan warga Desa Padang Gelai Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker) yang lahir tanpa anus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang bergerak cepat membesuk sang balita.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Empat Lawang, Eka Agustina S. Sos di dampingi Direktur RSUD Empat Lawang, dr Devi Adrianti MKes, bersama Balai Budi Perkasa dari Kemensos, serta komunitas Empat Lawang Beramal, mendatangi rumah Akbar.

Bahkan, setelah melihat kondisi anak tersebut, Pemkab Empat Lawang melalui Dinsos dan RSUD Empat Lawang memberikan bantuan untuk pengobatan Akbar. Tidak hanya bantuan pengobatan saja, Pemkab Empat Lawang juga memberikan bantuan sembako, susu dan modal usaha dagang untuk orang tua dari balita Akbar.

Baca Juga :  Gerbong Pemkab Bergerak, 10 Pejabat OPD Eselon II Dilantik Bupati

“Kita bersama rombongan sengaja datang kesini melihat kondisi Akbar balita yang lahir tanpa anus. Dan memang anak ini butuh perhatian dan bantuan pengobatannya. Semoga tahapan operasi selanjutnya berjalan lancar dan ananda Akbar bisa sehat sedia kala,” kata Kadinsos Empat Lawang, Eka Agustina.

Sementara, Ramadhan Apriandi (31) dan Yopa Maryati (24), orangtua Akbar mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Empat Lawang. Bahkan Ia berharap dengan adanya bantuan ini, anaknya bisa sembuh dan hidup normal layaknya anak-anak lainnya.

Baca Juga :  109 Warga Empat Lawang Terpapar Virus Corona

Muhammad Mafahtan Akbar, balita 1 tahun 3 bulan ini harus Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) melalui perut. Pasalnya Akbar lahir tanpa anus dan hanya dirawat seadanya di rumah, tepatnya di Desa Padang Gelai, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker) Kabupaten Empat Lawang. 

Dengan perawatan yang sangat terbatas malah membuat kondisi Akbar semakin memburuk. 

Sementara orang tuanya tidak sanggup untuk memulihkan kondisi Akbar. Ayahnya bernama Ramadhan Apriadi (31), hanya bekerja sebagi penjaga toko bangunan, dan ibunya bernama Yopa Maryati (24) sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).

Baca Juga :  Kedapatan Bawa Sajam di Kawasan Pasar Pulo Mas, Tak Berkutik Diamankan Polisi

Ramadhan menceritakan badan Akbar kering dan kurus, sulit makan, dan hampir tiap malam menangis.

“Anak saya terlahir dengan kondisi tidak memiliki anus. Meski dengan keterbatasannya saya sangat mencintai Akbar. Karena kelahirannya saya resmi menyandang gelar seorang ayah. Seperti ayah lainnya, apapun akan saya lakukan demi kesembuhan buah hati tercinta,” katanya. (alf)

    Komentar