Pembenihan Ikan Harus Sesuai Metodologi

Pagar Alam52 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Hari kedua pelatihan budidaya perikanan air tawar, anggota pokdakan melakukan pengamatan kawin suntik terhadap indukan ikan Mas. Alhasil, Indukan menhasilkan telur dengan jumlah yang tak sedikit.

Dikatakan Kabid Pemberdayaan dan Pengelolan Perikanan  Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Pagar Alam Okta Novianto, pada pelatihan ini anggota pokdakan melihat lansung tehnik pembenihan memperbanyak benih ikan dengan kawin suntik.

“Dari tiga indukan setelah dilakukan penghitungan didapat berat telur 900 gram dari tiga ekor indukan betina. Dalam satu gramnya terdapat 600 butir telur jadi jika dikalikan mengasilkan sekitar 540.000 telur,” terang Okta, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga :  Harga Minyak Goreng di Pagar Alam Ikut Turun Jadi Rp14 Ribu per Liter

Ia merinci, jika diasumsikan persentase terbuahi sebesar 62 persen, maka 334.800 telur dimungkinkan menetas. “Kendati demikian, kepada pembudidaya ikan hasil pembenihan harus sesuai metodologi,” ujar Okta.

Dikatakanya, besar harapan dengan ilmu pengetahauan yang diberikan kepada petani ikan tidak lagi menggunakan perkiraan-perkiraan (kirologi). Tetapi tetap mempedomani perhitungan analisa ilmu pengetahuan.

“Hal ini agar petani dapat memperhitungkan strategi bisnis dan usaha yang tepat dan jelas,” beber dia.

Ditambahkan Paino, instruktur pelatihan budidaya perikanan air tawar dari BPBAT SG Jambi menyampaikan, untuk metode kawin suntik pada indukan ikan cukup singkat menghasil benih ikan.

Baca Juga :  Pagar Alam Tambah Pendapatan dengan Diversifikasi Tanaman

“Contohnya, indukan usai kawin suntik hanya butuh waktu 6 hingga 8 jam menghasilkan telur yang siap dipijah. Selanjutnya dalam waktu dua atau tiga hari telur bisa menjadi anakan. Sisi lain, petani harus cermat beberapa faktor mempengruhi proses pemijahan seperti suhu dan PH air dan iklim,” imbuhnya. (ANA)

    Komentar