PDAM PALI Terancam Bangkrut, Warga Malas Bayar Iuran akibat Air Tak Mengalir Lancar

Pali71 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALI – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pali terancam bangkrut. Sebab, banyak pelanggan air minum yang tidak membayar iuran. Namun, apa yang dilakukan pelanggan ini berhubungan dengan ketidakpuasan, lantaran air yang mengalir tak sampai 50 persen saja.

Idealnya, air yang mengalir sekitar 4000 meter kubik. Namun ternyata yang mengalir tidak mencapai separuhnya.

Puryadi, direktur PDAM Pali menjelaskan bahwa masih banyak kendala yang dialami. Contohnya, persoalan booster Simpang Raja, yang hingga kini belum selesai dibangun. Lalu, pipa-pipa yang digunakan masih banyak menggunakan pipa lama.

Malah kata Puryadi, di Desa Simpang Tais banyak dilakukan perbaikan pipa. Sehingga air yang diterima warga tidak lagi terlambat. Jika dulu sampai seminggu sekali baru mengalir. “Alhamdulillah, sekarang sudah mulai (agak lancar). Kalau tidak ada kendala bisa 2-3 hari sekali hidup,” papar dia.

Diakui Puryadi, air PDAM baru dapat memgalir saat malam hari, yakni sekitar pukul 00:00 WIB. “Itu terpaksa kami lakukan, untuk mengisi 1200 kubik, baru bisa penuh pada pukul tersebut. Debit air juga belum maksimal. Idealnya 4000 meter kubik sehari. Tapi kami tidak sampai 2000 meter kubik perhari,” sahutnya saat dijumpai di ruanganya.

Ia juga menjelaskan, aset yang ada saat ini masih dimiliki pemerintah daerah (Dinas PERKIM). “Kami baru pinjam pakai, dan ketika diserahkan di kami kondisinya memang kurang bagus,” ujar Puryadi.

Puryadi menghimbau kesadaran masyarakat PALI, untuk dapat membayar iuran tepat waktu. “Agar kita bisa ada dana untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan ini,” tutupnya. (Yod)

    Komentar