OKI Kembali Kirim Asap ke Palembang

Kota Palembang39 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG -Sejak Pagi, Senin (30/10/2023), kabut asap tebal kembali menyelimuti kota Palembang dan sekitarnya akibat dari kebakaran Huta dan Lahan. Tak hanya Palembang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) ikut terkena dampak dari kebakaran hutan dan lahat yang masih banyak terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Bahkan jualitas udara di dua wilayah, di dua daerah tersebut dikategorikan sebagai berbahaya menurut indeks standar pencemar udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Data ISPU Kota Palembang menunjukkan 326 (update pukul 11.00 WIB), dan 723 di Kabupaten OI.

Baca Juga :  Kualitas Udara Membaik, Disdik Kembali Terapkan Belajar Tatap Muka

“Saat saya mengikuti jalan lintas Palembang – OI – OKI. Kondisi di OI terang, tetapi menuju OKI berasap. Asap tipis menuju Tanjung Senai. Dari citra satelit, sumber asap terutama dari OKI, bukan dari OI,” kata Ferdian Kristianto, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera.

Ferdian mengungkapkan, pada kedua wilayah kabupaten tersebut terus dilakukan pemadaman. Di OI, yang menjadi fokus pemadaman di wilayah Pulau Semambu dan Tanjung Batu.

“Di OI sendiri sampai dengan hari ini pemadaman dilakukan di Pulau Semambu dan Tanjung Batu,” jelasnya.

Baca Juga :  Ciptakan Bantal Berbahan Eceng Gondok, Kelompok Ankubas Binaan CSR Kilang Pertamina Plaju Raih Penghargaan Inovasi Dari Bappeda Kota Palembang

Sementara data LAPAN Fire Hotspot pukul 11.42 WIB, titik panas terbanyak ada di OKI. Jumlahnya pun naik drastis dari hari sebelumnya. Untuk wilayah gambut, hotspot mencapai 382 titik, sementara di lahan mineral 204 titik.

Sebelumnya, Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengungkapkan, upaya Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) di Sumsel kembali diperpanjang untuk keempat kalinya.

Meski sempat terjadi hujan dalam beberapa hari terakhir, permasalahan hingga kini belum teratasi.

“TMC diperpanjang hingga 4 November 2023,” ujar Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni.

Baca Juga :  HSP, Pemuda Indonesia Saat Ini Dapat Tempat Terhormat Dalam Pembangunan Bangsa

Menurutnya, hotspot di Sumsel terus mengalami fluktuasi naik turun, jadi Pemprov Sumsel terus berusaha semaksimal mungkin untuk menangani Karhutla.

Ia berharap TMC yang dilakukan akan meningkatkan potensi hujan saat ini, terutama mengingat prediksi BMKG dari akhir Oktober hingga awal November menunjukkan potensi awan penghujan yang cukup tinggi.

    Komentar