Kecewa Terhadap Kinerja PLN, Massa GKORS Sampaikan 4 Tuntutan

Kota Palembang51 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Puluhan massa yang tergabung dari Gabungan Koalisi Organisasi Rakyat Sumsel (GKORS), melakukan aksi damai di depan gedung PLN S2JB, Kamis (20/6/2024).

Aksi damai tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kinerja PLN S2JB, yang melakukan pemadaman listrik di wilayah Sumbagsel (black out), beberapa waktu lalu. Sehingga atas pemadaman listrik selama 5 jam, mengakibatkan kerugian yang dialami masyarakat lebih dari Rp1 triliun.

Menurut Koordinator Lapangan (Korlap), Arlan mengatakan, aksi yang digelar pada hari ini untuk menuntut PLN S2JB, harus bertanggungjawab atas kerugian yang dialami masyarakat akibat black out beberapa waktu lalu.

Arlan menyampaikan, selain PLN harus bertanggungjawab atas kerugian yang dialami masyarakat, ada empat tuntutan yang disampaikan. Di antaranya, menuntut tanggungjawab mutlak pihak PLN kepada masyarakat Sumsel, mendesak agar Dirut PLN untuk segera memecat General Manager PLN Persero UIT S2JB, mendesak Polda Sumsel untuk melakukan penyelidikan perbuatan melawan hukum terkait black out Listrik pada 4 Juni 2024.

Baca Juga :  Ovi Mawardi Bertemu Anita Noeringhati, Kokohkan Komitmen Di Pilgub Sumsel 2024

“PLN harus bertanggungjawab atas kerugian yang dialami oleh masyarakat, seperti memberikan kompensasi seperti PLN harus segera mengeluarkan kebijakan minimal menghilangkan beban tagihan listrik kepada masyarakat yang dirugikan oleh Black Out yang terjadi,” terang Arlan.

Sebetulnya, ini aksi yang kedua yang digelar massa. Di mana pada aksi yang pertama sempat terjadi Keos yang dilakukan pihak keamanan PLN, dan hari ini pasca 16 hari kejadian black out pihak PLN belum ada tindakan. Malahan rekannya mendapatkan intimidasi dari pihak yang diduga preman.

Baca Juga :  Pasar Murah Kota Palembang: Kolaborasi Bersama, Kendalikan Inflasi

“Intimidasi tersebut tersebar dari aplikasi WA (Whatsapp). Bahkan wajah teman kami sempat dilingkari (ditandai) pihak yang tidak bertanggungjawab. Namun dengan tindakan tersebut tidak menyurutkan langkah kami untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat,” tegas Korlap.

Sementara itu pihak PLN S2JB diwakili Widodo, menyampaikan beberapa point dihadapan rekan pendemo, diantaranya pihak PLN akan menerima masukan dan koreksi ataupun usulan dari rekan-rekan sekalian terkait pelayanan.

“Kami meminta maaf atas terputusnya aliran listrik pada 4 Juni 2024 yang lalu, saat ini proses investigasi penyebab kerusakan tersebut masih berlangsung hingga saat ini oleh unit terkait dan  PLN pusat,” urai Widodo.

Widodo menjelaskan, jika sudah ditemukan penyebabnya maka akan segera kami sampaikan, sesuai dengan Peraturan Menteri dan Undang-undang rekan-rekan sekalian pasti tahu dengan adanya Kompensasi dan saat ini sedang kami proses.

Baca Juga :  Pj Walikota Palembang Resmi Berganti, Ucok Abdul Rauf Prioritaskan Inflasi Terjaga Hingga Turunkan Stunting

“Kami telah mengirimkan datanya ke PLN Pusat, keputusannya seperti apa nanti akan kami sampaikan kepada masyarakat, berdasarkan data sebagai contoh untuk UP3 Palembang dari data ada sekitar sebanyak 1 juta 18 ribu dan kami berusaha untuk mempercepat proses ini,” tegasnya.

Sedangkan, untuk terkait adanya dugaan intimidasi terhadap teman-teman kami pastikan secara serius.

“Secara Internal akan kami tindaklanjuti secara serius, kita akan cari dan tindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku, ini kami lakukan dalam rangka menghormati Demokrasi dengan menyambut rekan-rekan semua untuk mendengarkan aspirasi rekan-rekan,” terangnya. (ANA)

    Komentar