Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Pagar Alam Masih Nihil

SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pagar Alam, belum menerima laporan akan terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak pada awal tahun 2022, alias nihil.

“Sejauh ini, pada awal 2022, kita belum menerima laporan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ini tentu saja menunjukkan saat ini kita aman,” kata Kepala UPTD PPA Pagar Alam, Hema Ovida, Jum’at (14/1/2022).

Hema menambahkan, pada awal hingga akhir Oktober 2021, terdapat 38 kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Khusus di tahun 2022, dijelaskan Hema, dirinya berharap untuk tindak kekerasan itu, bisa jauh lebih menurun drastis.

Baca Juga :  Sejumlah Wilayah di Pagar Alam Terendam Banjir Akibat Hujan Deras

“Kita akan selalu melakukan upaya pencegahan, dengan cara gencar sosialisasi dan juga mengadakan pendekatan kepada masyarakat, bila terjadi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, jangan sampai hanya diam, karena pemerintah dalam hal ini UPTD PPA hadir untuk bisa menyelesaikan permasalahan, melalui pencegahan dan pendampingan,” ujarnya.

Hema menerangkan, bila terjadi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, agar kiranya tidak segan-segan untuk segera melapor, jangan sampai menjadi suatu gunung es.

“Alhamdulillah, sampai sekarang angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pagar Alam, bisa dibilang menurun atau melandai. Ini dilandasi dengan faktor agama, yang setiap sudut wilayah Pagar Alam, telah banyak berdiri Pondok Pesantren, Rumah Tahfidz dan masa pandemi Covid-19 ini, keberadaan orangtua lebih banyak berinteraksi dengan anak dan keluarganya,” paparnya.

Baca Juga :  Dua Kali Tektonik, Jarak Aman Gunung Api Dempo 1 Kilometer dari Kawah

Hema berharap, pada tahun 2022, bisa tercapai target pencegahan, sebab bila masih juga tinggi angka kasus kekerasan perempuan dan anak, maka target itu bisa dibilang tidak berhasil.

“Dengan bergeraknya seluruh komponen masyarakat, bisa menurunkan angka tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,” terangnya. (ANA)

    Komentar