SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Di tengah berbagai tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari perpecahan sosial hingga ancaman terhadap keamanan dan ketertiban, masyarakat kini dihadapkan pada dua wajah Indonesia yang terang dan Indonesia yang gelap.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Sumatera Selatan sekaligus Direktur Eksekutif Teras Indonesia, Haekal Al-Haffafah, menilai bahwa terdapat satu catatan serius dalam kepemimpinan Presiden RI Prabowo-Gibran, yakni defisit anggaran. Dan menurutnya, persoalan utama saat ini adalah anggaran.
Untuk itu, Pemerintah melakukan efisiensi anggaran dan membentuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara guna mendukung perekonomian nasional.
“Isu inilah yang sekarang mengaitkan Indonesia Gelap karena disebabkan permasalahan ekonomi, kesenjangan sosial yang terjadi antar masyarakat Indonesia. Melihat dari sisi lain, kritik masyarakat merupakan dampak positif bukti telah terjadi pertumbuhan intelektual terhadap pengawasan pemerintah,” katanya saat menggelar dialog bertema “Menyalakan Harapan, Menuju Indonesia Terang” di RRI Pro1 Palembang, Kamis (24/4/2025).
Haekal juga menyoroti momentum bonus demografi yang sedang dihadapi Indonesia, yang diharapkan memberikan dampak positif bagi negara.
Mengenai Indonesia Gelap itu, “perlu kita aspirasi juga bahwa Indonesia Terang harus disambut dengan rasa optimis agar Indonesia Maju untuk keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara,” bebernya.
Untuk menuju Indonesia Terang, harusnya masyarakat percaya pemerintah Prabowo-Gibran ini. Apalagi sudah banyak kasus yang terungkap seperti kasus Pertamina, kasus Timah dan kasusnya lainya. Ini membuktikan bahwa pemerintah serius dalam penegakan hukum.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumsel sekaligus Founder Ruang Gagasan, Yadi Pebri, menyampaikan bahwa istilah Indonesia Terang dan Indonesia Gelap memang tengah mengemukan di media sosial dan menjadi viral, terutama menyangkut 100 hari kerja Presiden.
“Ini membuktikan bahwa Pemerintah Prabowo pada kepimpinan dirinya kini lebih memperhatikan kesejahteraan. Kami menyadari bahwa perlu peningkatan dan perluasan kinerja bagi instansi penegak hukum Kejaksaan, KPK, TNI dan Polri terbukti dengan pengesahan rancangan undang-undang,” ungkapnya.
Menurut Yadi, istilah Indonesia Terang dan Indonesia Gelap merupakan ekspresi dari anak muda dan bentuk keresahan mereka terhadap isu-isu kebangsaan yang nyata terjadi.
“Sebagai masyarakat Indonesia kita harus percaya pada Pemerintah hari ini terkait berbagai program-program kerja Asta Cita menuju Indonesia Maju. Kritik memang penting disampaikan kepada pemerintah,” tambahnya.
Komentar