SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Sejak 7 Januari 2022, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menaikkan level tingkat aktivitas Gunung Api Dempo (G. Dempo) di Sumatera Selatan menjadi Level II (Waspada) dari sebelumnya Level I (Normal). Namun dipastikan bahwa saat ini Kota Pagar Alam masih sangat aman.
Hal ini dtegaskan kepala Pos Pemantau Gunung Api Dempo Pagar Alam, Megian Nugraha, saat Walikota Alpian Maskoni, meninjau langsung alat siesmograf yang ada di Pos Pemantau, Senin (10/1/2022).
Menurut Megian, peningkatan status Gunung Api merupakan kejadian alam, yang artinya memang harus selalu waspada meskipun itu level I, dan kejadian alam sangat susah diprediksi walaupun instrumen sudah lengkap.
Namun, kata dia, berdasarkan rekomendasi dari PMVBG bahwa jarak aman adalah radius 1 Km dari pusat kawah dan 2 Km dari sektor Utara, dengan itulah kenapa selalu disampaikan agar masyarakat jangan termakan dengan berita-berita diluar rekomendasi yang disampaikan.
“Artinya untuk wisatawan tidak perlu khawatir karena area wisata seperti Kampung IV, Tugu Rimau dan sekitarnya masih sangat aman sekali untuk dikunjungi,” paparnya.
Dan kata Megian, setiap Gunung Api memiliki karakteristik berbeda-beda, seperti halnya gunung api dempo karakteristiknya berupa freati, kalaupun erupsi bisa berupa abu vulkanik dan uap air.
“Jadi tidak semenakutkan yang dikira, namun di level manapun kita memang harus selalu waspada,” ucap Megian.
Sementara Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni mengatakan, bahwa berita peningkatan status gunung api dempo ini cukuk memukul Kota Pagar Alam yang sektor ekonomi mulai pulih semenjak pandemi COVID-19, begitu juga dengan sektor pariwistanya yang perlahan mulai bangkit.
“Namun dengan kabar ini, perlahan orang-orang mulai ragu datang ke Pagar Alam,dan itu banyak yang bertanya pada saya terkait aman atau tidaknya gunung api dempo saat ini,” kata Alpian.
Dan kalau ditanya aman, secara pribadi dirinya mengatakan aman, namun tidak berani menjamin karena ini merupakan fenomena alam.
“Dan kita pun bersyukur sejauh ini pun pusat kegempaan pun belum pernah berasal dari Kota Pagar Alam,” terangnya. (ANA)
Komentar