Efek Domino Musim Kopi, Transaksi Tebus Gadai Barang Meningkat 

Pagar Alam50 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PAGARALAM – Sejak dua bulan terakhir, seiring dengan masuknya musim panen kopi pada bulan Juni, transaksi tebus barang gadai di Unit Pegadaian  Pagar Alam meningkat mencapai di kisaran 65 persen.

“Kita akui, pada situasi pandemi COVID-19 ini, banyak masyarakat gadai barang di Pegadaian. Sebab, banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, sedangkan pemasukan tergolong minim, dan hampir tidak ada. Sehingga barang yang ada digadaikan,” terang Pengelola Unit Pegadaian Pagar Alam, Refi, Senin (9/8/2021).

Akan tetapi, diakui Refi, begitu memasuki musim panen kopi yang berlangsung sejak Juni 2021, sekarang-sekarang ini justru banyak masyarakat yang tebus gadai barang. Hal ini tentu saja seiring dengan adanya pendapatan masyarakat dari hasil panen kopi.

Baca Juga :  Pagar Alam Tambah Pendapatan dengan Diversifikasi Tanaman

“Kalau sekarang ini trennya banyak masyarakat yang tebus gadai barang. Faktor yang melandasinya karena ada pendapatan dari hasil panen kopi. Jadi masyarakat selaku petani kopi ada pendapatan. Maka secara otomatis laku semua produk yang dijual. Sehingga bisa dibilang ada perputaran ekonomi sekarang ini,” jelasnya.

Tingginya tingkat transaksi tebus gadai barang ini, sebut Refi, tertolong ketika panen kopi. Karena khusus di Pagar Alam, setiap panen kopi berlangsung pasti tingkat tebus gadai barang meningkat.

Sedangkan kalau panen kopi sudah selesai, memasuki musim paceklik dan juga ditambah lagi pandemi, maka kebalikannya gadai barang juga akan meningkat.

Baca Juga :  Besok Pagar Alam Dikunjungi Dua Menteri Sekaligus, Bahas Apa?

“Untuk saat ini (Agustus) tingkat ekonomi membaik dan adanya perputaran uang, dalam sehari masyarakat yang menebus gadai barang ada sekira 20 nasabah yang tebus dagang barang. Dan ini dimulai dari Juni 2021. Bisa dikatakan, kalau lagi musim kopi, tingkat ekonomi dari masyarakat stabil, tapi bila panen kopi lewat dan masuk musim paceklik, terkadang nasabah itu juga paceklik, sehingga menggadaikan barang lagi di Pengadaian,” paparnya.

Refi menambahkan, kebanyakan dari nasabah yang gadai barang itu berupa emas yang hampir mencapai 80 persen, ada juga peralatan elektronik seperti ponsel dan laptop, tapi cenderung jauh lebih sedikit.

Baca Juga :  Bangun Kereta Gantung, Pemkot Pagar Alam Gandeng PT INKA

“Ada juga yang menggadai BPKB kendaraan bermotor, sekitar 20 persen. Sesuai dengan slogan kita di Pengadaian, mengatasi masalah tanpa masalah,” jelasnya. (ANA)

    Komentar