SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Seorang mahasiswi salah satu Perguruan Tinggi di Palembang inisial IS (17), mendapat tindak kekerasan dari kekasihnya, SR. Akibat penganiayaan sang pacar, IS menderita luka sayat di bagian tangan hingga mengalami memar di kepala, badan dan kaki.
Tindak kekerasan yang dialami IS terkuak saat teman korban, DA (19), mengungkapkannya kepada awak media, pada Sabtu (12/11/2022), di ruang tunggu Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Dia bercerita tengah menjadi saksi karena temannya IS, jadi korban penganiayaan sang kekasih. Korban disebutkan menderita luka di bagian kepala memar, luka lecet di tangan karena disayat pisau karter, luka memar di badan dan kaki.
“Saya lihat pacarnya SR menarik rambut teman saya itu, dipukuli. Makanya saya menemui neneknya di Palembang sampai kami melaporkan kejadian ini ke polisi,” ungkap DA.
Dia bilang, peristiwa yang dialami IS berlangsung pada Rabu (9/11/2022), sekitar pukul 11.00 WIB, di Kost TATA Lorong Kelapa I, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I Palembang. Dia bersama temannya satu kos di lokasi tersebut.
“Saat itu saya sempat pinjam motor. Lalu saya lihat kekasihnya itu (anak pemilik kost) datang. Tiba-tiba kejadian,” ucapnya.
Menurut DA, korban sempat bercerita kekasihnya itu memiliki sifat tempramental. Bahkan, korban sempat pernah diancam mau disiram dengan air keras.
“Dia itu apa-apa cerita sama saya. Dia pernah cerita kalau kamu tidak mau, saya siram air keras. Biar orang lain juga tidak mendapatkan kamu. Pacarnya itu sifatnya emosional, tempramental,” jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Haris Dinzah, membenarkan tengah memeriksa kasus tersebut.
Dia menyebut, korban ditemani nenek dan sahabatnya melaporkan kejadian ini ke SPKT Polrestabes Palembang pada Rabu (9/11/2022), dengan nomor LPB/2334/XI/2022/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel.
“Makanya kita pihak penyidik memanggil saksi terkait kasus ini. Pelaku juga sudah kita amankan. Tetapi masih belum kita tetapkan sebagai tersangka karena masih penyelidikan,” terangnya. (ANA)
Komentar