Bencana Longsor dan Banjir Mengancam Lahat

Lahat174 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Lahat H Ali Afandi meminta agar masyarakat lebih waspada bila debit air sungai sudah mulai naik dan hujan dalam jangka waktu lama. “Bisa jadi juga di hulu sungai hujan deras sehingga air sungai naik. Jadi masyarakat bisa lebih waspada dan menghentikan aktivitas di pinggi sungai,” ungkapnya, Selasa (11/7)

Lanjutnya bahwa pihak BPBD Lahat terus memberikan peringatan ke Kecamatan mengenai cuaca. Diharapkan peringatann tersebut diketahui masyarakat dan mentaati arahan pihak kecamatan, desa hingga pihak Koramil dan Kepolisian. Guna meminimalisir terjadi korban. Untuk para petani/pekebun agar tetap waspada. Apalagi berada di lereng perbukitan dan pinggir sungai.

Selain itu, rumah warga yang berada di pinggiran sungai juga dapat menjauh bila sungai meluap dan masuk ke dalam rumah. Pihaknya tidak ingin ada kejadian rumah dan penghuninya ikut hanyut. Apalagi dengan alasan menjaga rumah. “Jadi ikuti arah petugas bila ada bencana banjir dan meluapnya air sungai,” tambahnya.

Disinggung kenapa air sungai saat ini mudah meluap dan cepat naik serta surut. Lantaran perbukitan sudah vanyak gundul. Diharapkan bila berkebun tetap menanam tanaman perpohonan. Lantaran topografi Kabupaten Lahat ialah perbukitan, sehingga bila bukit gundul. Maka daya serap air tidak ada dan bisa menyababkan meluapnya air sungai serta longsor. Seperti diketahui, sempat hujan mengguyur Kabupaten Lahat pada pekan lalu yang menyebabkan debit air sungai kembali tinggi. Salah satunya daerah rawan banjir di Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang Lahat.

Akibatnya sempat lalu lintas jalan Lahat- Pagaralam terganggu lantaran air meluap ke jalan. Lalu salah satu petani, Seteinhar (45) warga Desa Tanjung Bulan Kecamatan Tanjung Sakti Lahat yang berkebun di Gumay Ulu, hanyut tenggelam di Sungai Are Gumay Ulu. Belum lagi longsor dan jalan licin akibat material tanah basah menutupi beberapa titik jalan lintas di Kabupaten Lahat.

    Komentar