SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Mengatasi permasalahan stunting di Kota Pagar Alam Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pagar Alam tengah gencar melakukan sosialisasi penurunan angka stunting di Kota Pagar Alam.
“Untuk mengatasi permasalahan stunting ini, kita telah membentuk tim percepatan penurunan stunting, mulai dari tingkat Kota hingga Kelurahan, ada pula tim pendampingan mulai dari tingkat Kelurahan,” Sekretaris DP2KBP3A Pagar Alam, Minarni.
Mengenai sosialisasi permasalahan stunting sendiri, dikatakan Minarni, hingga sekarang ini masih terus berjalan, sedangkan untuk pendampingan bila ada yang stunting, dimintakan kepada para kader pendamping jangan sampai lengah.
“Pengentasan masalah stunting lebih kepada kerja tim, kami pun lebih kependekatan ke orangtua dan masyarakat, untuk tidak menganggap sepele masalah stunting ini, karena stunting itu bukan semata-mata dari faktor keturunan,” jelasnya.
Minarni mengungkapkan, berdasarkan hasil Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Provinsi Sumsel, terkait evaluasi pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting dan kebijakan kelembagaan TPPS di Provinsi Sumsel, untuk masalah stunting Kota Pagaralam termasuk terendah, dengan berada di kisaran angka 24.
“Tren prevalensi balita stunting per-Kabupaten/Kota tahun 2019 dan tahun 2021, angka stunting di tahun 2019 dari 39,19 dan di tahun 2021 turun menjadi 15,50. Dan secara tingkat Provinsi Sumsel di tahun 2021 24,80, begitu juga di tingkat Nasional 24,40,” terangnya. (ANA)
Komentar