SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Setelah sembuh dari Covid-19, apakah persoalan sudah selesai? Kenyataannya belum. Selain bayang-bayang Long Covid Syndrome, studi terbaru menemukan penyintas Covid-19 terutama pasien anak rentan mengalami diabetes.
Sebagaimana dilansir laman Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), peneliti menemukan bahwa kejadian diabetes lebih tinggi pada pasien usia di bawah 18 tahun yang terkena Covid-19 dibanding mereka yang tanpa Covid-19.
Peneliti menggunakan data klaim perawatan kesehatan IQVIA (1 Maret 2020-26 Februari 2021) dan membandingkannya dengan kejadian di antara pasien yang sesuai dengan usia dan jenis kelamin dengan dua kondisi yakni, tidak didiagnosis Covid-19 selama pandemi atau ada diagnosis infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) non-Covid-19 prapandemi.
Kemudian analisis direplikasi menggunakan sumber data kedua dari Health Verity (1 Maret 2020-28 Juni 2021) mencakup pasien yang pernah dirawat dengan ada kemungkinan kaitan dengan Covid-19.
Peneliti melihat beberapa kemungkinan kaitan SARS-CoV-2 dan diabetes.
“Covid-19 dapat mengakibatkan diabetes melalui serangan langsung sel pankreas yang mengekspresikan reseptor enzim pengubah angiotensin 2 [ACE2], melalui hiperglikemia stres akibat badai sitokin dan pengubah metabolisme glukosa yang disebabkan oleh infeksi, atau melalui pengendapan prediabetes hingga diabetes,” tulis peneliti dalam laporannya.
Di samping itu, peneliti menemukan di antara pasien berusia kurang dari 18 tahun dengan Covid-19 dan diagnosis diabetes baru dalam riset, hampir setengahnya memiliki diabetic ketoacidosis (DKA) atau ketoasidosis diabetik. Ini merupakan kondisi komplikasi diabetes di mana tubuh memproduksi keton (asam darah) berlebihan.
Dari hasil temuan ini, peneliti menyarankan agar penyedia layanan kesehatan lebih cermat menyaring gejala diabetes pada pasien usia kurang dari 18 tahun dengan riwayat infeksi Covid-19.
Gejala diabetes bisa mencakup sering buang air kecil, rasa haus meningkat, rasa lapar meningkat, penurunan berat badan, kelelahan, sakit perut, mual dan muntah.
“Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pencegahan Covid-19 di antara kelompok umur, termasuk vaksinasi untuk semua anak dan remaja yang memenuhi syarat, serta pencegahan dan pengobatan penyakit kronis,” tulis peneliti. (*)
Komentar