SUARAPUBLIK.ID, BANYUASIN – Tiga pelaku penipuan dengan modus bisa membuat wanita hamil berkedok pengobatan alternatif, diringkus Unit Reskrim Polsek Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Dari kejadian ini, diperkirakan ada sekitar 300 ibu-ibu yang melapor dan mengalami kerugian bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga jutaan rupiah.
Hal ini diketahui saat jajaran Polsek Talang Kelapa dipimpin Kapolsek Kompol Sigit Agung Susilo, didampingi Kanit Reskrim Iptu Panji, yang berada di wilayah Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, melakukan Pers Rilis, pada Selasa petang (29/3/2022).
Dari kejadian ini, jajaran Polsek Talang kelapa berhasil mengamankan tiga tersangka, yaitu SW (Teteh), MA dan DW. Modus para tersangka menawarkan dan bisa membuat ibu-ibu jadi hamil.
Peran tiga tersangka berbeda-beda. MA berperan sebagai tukang urut, dan MA sebagai bagian administrasi. Sedangkan DW sebagai tenaga kesehatan dan mengecek tensi darah. Yang menarik disini tersangka DW merupakan tenaga kesehatan yaitu seorang lulusan perawat dan bersetifikasi.
Menurut pengakuan DW, dirinya tidak mendapatkan gaji dari kegiatan ini, namun dari setiap pasien yang datang, DW mematok harga Rp40 ribu untuk setiap kali melakukan pemeriksaan dan tensi darah.
Sementara itu, Kapolsek Talang kelapa mengatakan, ketiga teraangka berhasil diamankan di daerah Perumahan Puri Gading Mas, Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin.
“Untuk barang bukti kita berhasil mengamankan satu botol minyak urut, dua buah hasil test kehamilan, satu gelas garam kasar, satu alat pengecek detak jantung.
“Dari kegiatan praktek dengan modus pengobatan alternatif, ketiga tersangka berhasil mengantongi uang berkisar Rp250 juta dari para korban. Untuk ketiga tersangka kita jerat dengan pasal 378 KUHP. Ketiga tersangka sudah kita naikan ketahap penyidikan,” ucap Sigit.
Sementara itu salah satu korban LN mengatakan, dirinya mengaku mengalami kerugian sekitar Rp4 juta. Belum lagi dari beberapa teman-teman saya. “Saya mengalami kerugian sekitar Rp4 juta. Disini bukan hanya uang kami yang ditipu, kami juga merasa malu kepada keluarga,” tuturnya. (ANA)
Komentar