SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Kebutuhan air bersih rumah tangga di Kabupaten Lahat, hingga saat ini masih sangat dibutuhkan. Untuk itu PDAM Tirta Lematang Lahat berencana menambah lagi air hingga 200 liter per detik.
Direktur PDAM Tirta Lematang Lahat, Anda Wijaya mengatakan, pihaknya saat ini sudah mempunyai 7.000 pelanggan tersebar di Kecamatan Kota Lahat. Jumlah itu masih sangat bisa bertambah, mengingat capaian baru 50 persen dari potensi pelanggan.
“Seperti di kawasan jalan baru Desa Manggul dan Ulak Lebar, tempat ini menjadi sangat membutuhkan air bersih karena lapiran tanah berupa napal, sehingga aka sulit menembus untuk membuat sumur. Kawasan ini sangat membutuhkan air PDAM,” kata dia, Jumat (15/10/2021).
Anda menambahkan, saat ini dari total saluran yang ada, PDAM sudah menghasilkan air sebanyak 150 liter perdetik, jumlah itu masih kurang sehingga membutuhkan 50 liter perdetik lagi agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga Kecamatan Kota Lahat.
“Kalau 200 liter per detik, Insya Allah cukup untuk konsumsi air wara Kota Lahat. Kita bicara Kota Lahat dulu, karena sangat membutuhkan air bersih,” tuturnya.
Seperti di Jalan Baru, banyak perumahan yang saat ini di dirikan, potensi pelanggan PDAM di Jalan Baru bisa mencapai seribu lebih.
“200 liter per detik itu untuk 10.500 pelanggan, saat ini baru 7.000, berarti masih ada potensi 3.500 pelanggan lagi. Oleh sebab itu kita butuh tambahan instalasi IPA lagi untuk di jalan baru, dan itu sudah direncanakan, tinggal realisasinya,” ungkap dia.
Sebagian air tanah di Kota Lahat tidak layak dikonsumsi, karena jelek dan bau. “Kalau di Kelurahan Talang Jawa, airnya jelek, ada yang bau, ada yang coklat dan berkarat, padahal kawasan ini padat penduduk,” ucapnya.
Rata rata pemakaian rumah tangga untuk kebutuhan air bersih di Lahat mencapai 30 kubik per bulan.
“Tarif kita saat ini, dari pemakaian 0 hingga 10 kubik, Rp3.000 per kubik, diatas 10 kubik, tarifnya Rp4.000 perkubik, tarif ini sangat terjangkau bagi masyarakat Lahat,” terangnya.
Saat ini, PDAM Tirta Lematang Lahat masih sangat bergantung pada sumber air dari Sungai Lematang. Namun tetap filterisasi dilakukan dengan maksimal, agar air yang dikeluarkan bersih.
“Air Lematang ini tidak stabil, kalau hujan airnya keruh, namun dengan cepat kembali normal. Saat keruh, kita tidak masukkan air ke tempat penampungan, namun ke prasedimen terlebih dahulu, sehingga apabila sungai Lematang keruh, kita masih punya cadangan air yang tidak keruh,” terangnya.
Anda mengajak, pelanggan taat dan tepat waktu terhadap pembayaran pemakaian air PDAM, karena semua itu untuk pelayanan yang maksimal.
“Pelayanan PDAM kami upayakan untuk maksimal, oleh sebab itu tepatlah waktu dalam membayar tagihan, itu untuk biaya operasional dan ketersediaan air pelanggan,” tuturnya. (ANA)
Komentar