Wargai OKI Datangi Polda Sumsel, Minta Keadilan Kasus Rudapaksa yang Dialami Anaknya

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Dn (27) mendatangi Unit Remaja Anak Wanita (Renakta) Polda Sumsel, untuk meminta keadilan agar kasus dugaan rudapaksa yang dialami anak perempuannya yang berusia tujuh tahun, segera diusut tuntas.

Diketahui pelaku berinisial R (20). R merupakan paman korban yakni adik kandung dari suami Dn.

Sebelumnya Dn telah membuat laporan terkait kasus tersebut ke Polda Sumsel pada Senin (11/10/2021), bernomor STTLP/937/X/2021/SPKT Polda Sumsel tertangal 11 Oktober 2021. Dan saat ini laporan tersebut masih dalam penyelidikan.

Rn (31) kerabat Dn, ditemui di Polda Sumsel mengatakan, sebelumnya korban bersama ibunya mendatangi Polres OKI untuk melaporkan kejadian tersebut, namun pihak Polres OKI menganjurkan mediasi untuk berdamai kepada pelaku.

Baca Juga :  Belasan Unit Chromebook SDN 3 Kayu Agung Raib Digondol Maling

“Kita tidak mau berdamai, kita minta keadilan untuk korban, makanya kita melaporkan kejadian itu ke Polda Sumsel,” ujar Rn, Selasa (12/10/2021).

Dikatakan Dn, sebelumnya ibu korban takut untuk melapor karena keluarga pelaku mengancam akan melaporkan balik kasus dugaan penganiayaan yang dialami pelaku.

“Jadi warga sempat emosi mendengar adanya kasus rudapaksa yang dialami korban, sehingga pelaku diamankan dan diamuk massa. Namun saya tetap meyakinkan ibu korban agar melaporkan kejadian itu,” katanya.

Sementara itu Dn, ibu korban, berharap agar kasus tersebut segera di usut tuntas agar pelaku segera ditangkap.

Baca Juga :  Warga Kayu Agung Ketiban Operasi Pasar Minyak Goreng Murah

“Harapan kita pelaku segera ditangkap, dan hukum seberat-beratnya,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi dugaan kasus rudapaksa yang dialami seorang perempuan berusia tujuh tahun di Kabupaten OKI. Belakangan diketahui pelakunya diduga paman korban inisial R (20) yakni adik dari suami Dn.

Kejadian tersebut terjadi di rumah mertua Dn, aksi tersebut diketahui pada saat korban bercerita kepada ibunya, sehingga ibunya mendatangi puskesmas untuk melakukan visum.

“Hasilnya, perawat dan dokter mendapati sobekan dan peradangan pada kemaluan anak saya, sehingga anak saya dikatakan sudah tidak perawan lagi,” ungkapnya. (Kik)

    Komentar