SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Warga Desa Banuayu, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, dibuat gempar atas kematian Joni Iskandar (21). Pasalnya, pada dini hari tadi, Kamis (18/11/2021), sekitar pukul 02.00 WIB, Joni ditemukan neneknya, Amalia (75), sudah meninggal dunia dalam kondisi gantung diri.
Kepala Desa Banuayu, Yudi Sukandar, membenarkan ada laporan dari warganya yang diduga gantung diri. Kemudian dirinya selalu Kepala Desa langsung melaporkan peristiwa ini kepada Polsek Kikim Selatan.
“Malam dini hari kejadiannya. Ada laporan warga bahwa Joni ditemukan meninggal dunia gantung diri. Saya langsung lapor ke Polsek,” kata Yudi.
Mengenai motif,, sejauh ini belum diketahui kenapa Joni sampai nekat bunuh diri. “Kita belum tahu kenapa Joni sampai gantung diri,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Lahat AKBP Achmad Gusti Hartono SIK melalui Kasubsi Humas Aiptu Lispono membenarkan ada laporan dugaan gantung diri di Desa Banuayu Kecamatan Kikim Selatan.
“Korban ditemukan dalam keadaan tergantung di atap dapur rumah neneknya dalam kondisi tergantung pada leher menggunakan Tali Karung (Tapi Kinjar) warna putih,” ungkap Lispono.
Dilanjutkan Lispono, dengan mengunakan baju kaos motif loreng hijau mengenal jaket hitam, celana panjang warna putih, Joni mengeluarkan cairan dari kemaluan dengan lidah menjulur.
“Adapun kronologinya, sekitar pukul 01.00 WIB, korban pulang dari rumah Tarmin (57) (Kakak dari Ibu Korban), warga Desa Banuayu dan bermaksud pulang ke rumah neneknya sekitar pukul 01.30 WIB. Korban tiba di rumah neneknya dan kemudian neneknya tidur,” cerita Lispono.
Kemudian dikatakan Lispono, sekitar pukul 02.00 WIB saat itu neneknya terbangun dari tidur dan menemukan korban sudah meninggal dunia dalam keadaan tergantung pada atap dapur.
“Karena melihat cucunya terganung, Amalia menghubungi keluarganya dan masyarakat sekitar. Tak lama personel Polsek datang ke lokasi,” katanya.
Saat personel Polsek Kikim Selatan tiba, disampaikan Lispono, mayat korban diturunkan dengan kondisi sudah meninggal dunia dan disaksikan keluarga korban, Buca (30) dan Sukardi (55), termasuk Kepala Desa.
“Atas permintaan Ibu korban Risa Kartini, korban tidak akan di Visum/autopsi dan dikebumikan hari ini juga. Untuk motif, sementara ini diduga karena masalah keluarga lantaran orangtuanya sudah bercerai dan korban tinggal bersama nenek,” terangnya. (ANA)
Komentar